
TIONGKOK mengumumkan telah menyetujui sejumlah izin ekspor untuk mineral langka. Pengumuman itu disampaikan pihak Beijing, Kamis (12/6), menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut rampungnya kesepakatan perdagangan terbaru.
Dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang yang selama ini mengganggu pasar global dan mengancam stabilitas rantai pasok internasional.
Salah satu fokus utama Washington memastikan kelancaran distribusi mineral yang sangat penting bagi industri kendaraan listrik, perangkat keras digital, dan perlengkapan pertahanan.
Pasalnya, Tiongkok memegang dominasi dalam produksi global mineral tersebut dan mulai menerapkan kebijakan wajib izin ekspor. Langkah itu dipandang sebagai respons terhadap gelombang tarif tinggi yang diberlakukan Trump terhadap produk Tiongkok.
Kementerian Perdagangan Tiongkok menegaskan komitmennya dalam merespons kebutuhan dunia internasional atas mineral langka, khususnya untuk keperluan sipil.
"Sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan sah semua negara dalam sektor sipil terkait tanah jarang," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan, He Yadong.
Dia menjelaskan pemerintah Tiongkok meninjau permohonan izin ekspor untuk produk terkait rare earths sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Sejumlah permohonan yang memenuhi syarat disebutkan telah disetujui. Namun, dia enggan mengungkap jumlah pasti izin yang telah diberikan untuk ekspor tersebut.
(AFP)