Penuhi Target Pengelolaan Sampah 2029, KLH Maksimalkan TPPASR Nambo

5 hours ago 2
Penuhi Target Pengelolaan Sampah 2029, KLH Maksimalkan TPPASR Nambo Foto udara alat berat difungsikan untuk memilah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Degayu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (22/3/2025).(ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLHK/BPLH) terus memperkuat upaya transisi energi dan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui sinergi dengan sektor industri. Hal ini untuk mendukung target pengelolaan sampah menjadi 100% di tahun 2029 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam RPJM 2025 – 2029. 

Hal ini ditegaskan dalam kunjungan kerja Wakil Menteri LH/Wakil Kepala BPLH Diaz Hendropriyono ke Kompleks Pabrik Citeureup milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk serta ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPASR) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  

Dalam kunjungan tersebut, Diaz meninjau secara langsung fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif yang diterapkan di Plant 11 dan Plant 14 PT Indocement. Teknologi pengolahan seperti hotdisc dan vecoplant digunakan untuk mengolah Refuse Derived Fuel (RDF), menjadikan limbah padat sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan.  

“Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden, target pengelolaan sampah nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN adalah 50 persen pada tahun 2025 dan 100 persen pada tahun 2029. Saat ini baru 39 persen sampah yang berhasil diolah. Oleh karena itu, kami hadir untuk memastikan percepatan pencapaian target tersebut,” tegas Diaz dalam keterangan resmi, Kamis (24/4). 

Namun, dalam tinjauan ke fasilitas RDF di TPPASR Lulut Nambo, Diaz menyoroti masih rendahnya kapasitas pengolahan sampah yang hanya mampu mengolah 50 ton per hari dan menghasilkan RDF 15 ton, padahal PT Indocement mampu menerima hingga 2.500 ton per hari. Saat ini, kekurangan pasokan RDF ditutupi dengan pengambilan dari TPA Bantar Gebang sebanyak 600 ton per hari.  

“Kita harus segera maksimalkan potensi TPPASR Lulut Nambo ini. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pengampu proyek harus segera menyelesaikan beauty contest untuk mencari mitra baru, sehingga kapasitas pengolahan bisa meningkat hingga 2.400 ton per hari dengan output RDF sebesar 800 ton,” tegasnya. 

Direktur Utama PT Indocement Christian Kartawijaya menyatakan kesiapan pihaknya untuk menampung RDF dalam jumlah tersebut. 

“Jika Nambo mampu menyuplai 800 ton per hari, kami siap menerima. Ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung pengurangan emisi dan pengelolaan limbah,” ungkapnya. 

TPPASR Lulut Nambo diharapkan ke depan menjadi solusi bagi beban TPA di daerah sekitarnya seperti Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Tangerang Selatan yang masih melakukan open dumping. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |