Insiden Kashmir Bikin Panas India-Pakistan

5 hours ago 4
Insiden Kashmir Bikin Panas India-Pakistan Ilustrasi pasukan India.(ANTARA/Anadolu)

INDIA langsung mengambil langkah-langkah pembalasan atas serangan mematikan yang menewaskan 26 turis di Baisaran, Pahalgam, Kashmir, pada Selasa (22/4) lalu. Tindakan itu berupa penutupan perbatasan, menangguhkan perjanjian pembagian air, dan mengusir diplomat Pakistan.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pun telah bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval, Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar, bersama dengan para kepala keamanan daerah untuk menangkap dalang di baik peristiwa tersebut.

"Dalang di balik tindakan keji ini akan diadili. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan menjadi semakin kuat,” kata PM Modi lewat postingannya di X menyikapi kembali memanasnya ketegangan yang sudah terjadi selama lebih dari tujuh dekade itu.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh berjanji memberikan “tanggapan yang kuat” tidak hanya kepada pelaku, tetapi juga kepada pihak yang diduga berada di balik serangan.

Belakangan, The Resistance Front (TRF) mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok separatis Kashmir itu merupakan organisasi teror yang berafiliasi dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba, di Pakistan.

Serangan terhadap warga sipil kali ini terjadi di Padang rumput Baisaran, sebuah destinasi wisata populer yang dikenal sebagai "mini-Swiss”. Kawasan tersebut sedang dipenuhi rombongan turis saat peristiwa itu terjadi.

Kegagalan India mencegah serangan di saat puncak musim wisata sontak menjadi sorotan. Pemerintahan Modi menghadapi tantangan ganda, merespons serangan tanpa memicu perang terbuka, sekaligus memulihkan kepercayaan publik terhadap kebijakan keamanannya di Kashmir.

Opsi utama
Sejarawan militer Srinath Raghavan, mengatakan, India memiliki dua opsi utama, yaitu melanjutkan penembakan lintas batas di Garis Kontrol (LoC) atau melancarkan serangan udara seperti pada 2019 di Balakot.  Namun, kedua pilihan ini berisiko memicu spiral kekerasan.

Pasalnya, Pakistan juga bersenjata nuklir dan memiliki sejarah membalas serangan India. “Respons apa pun kemungkinan akan disajikan sebagai tepat dan tertarget,” kata Raghavan.  
 
Analis kebijakan luar negeri Michael Kugelman, menyatakan, keuntungan politik dari pembalasan adalah memulihkan kepercayaan dan meningkatnya upaya pencegahan. "Tetapi kerugiannya adalah terjadinya risiko krisis yang serius.”

India dan Pakistan sama-sama mengeklaim Kashmir, tapi kedua negara faktanya hanya menguasai sebagian wilayah. Adapun Pakistan menyangkal berada di balik peristiwa tersebut dan membantah mendanai kelompok militan di Kashmir.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Dewi Gustiana menceritakan pengalamannya lolos dari maut. Ia sedang menjadwalkan wisata untuk menikmati keindahan Pahalgam. Namun, Dewi bersama rombongan diselamatkan oleh jadwal kereta gantung atau cable car.

“Harusnya pada hari penembakan terjadi kami ada di Pahalgam. Tapi karena jadwal cable Car VIP kami diperoleh untuk 22 April, oleh Tour Leader Keyty ditukar dengan pergi dahulu ke Gulmarg. Baru hari ini rencana ke Pahalgam,” tutur Dewi dalam akun Facebook-nya.

“Kami rencana naik kuda keliling daerah bersalju dan juga terdapat padang rumput yang luas. Tetapi karena ada tragedi militer India semua destinasi wisata ditutup untuk turis,” lanjut Dewi.

Respons Kemenlu
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha membenarkan adanya WNI di Kashmir yang saat ini kondisi selamat akibat serangan.

“Jadi untuk serangan terorisme yang terjadi di Jammu Kasmir yang menewaskan 26 turis, KBRI New Delhi sudah memantau. Dan pada saat itu ada 12 turis kita yang ada di Srinagar,” ujar Judha di Kantor Kemenlu, Kamis (24/4/2025).

Judha menambahkan, untuk 12 wisatawan WNI ini sudah dikoordinasikan Kemenlu dengan pihak keamanan yang ada disana. “Mereka pun aman di hotel dan rencananya besok (25 April 2025) akan kita terbangkan ke New Delhi,” lanjutnya.

Pahalgam adalah sebuah kota dan komite wilayah dekat Kota Anantnag di Distrik Anantnag di wilayah persatuan India di Jammu dan Kashmir. Serangan kali ini disebut sebagai yang terparah sejak 2019 dan memicu respons militer India terhadap Pakistan. (MTVN/DW/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |