Penelitian Banyak Namun belum Ada Terapi Tuberkulosis yang Memuaskan

5 hours ago 4
Penelitian Banyak Namun belum Ada Terapi Tuberkulosis yang Memuaskan Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Paru Yahya mengungkapkan bahwa penelitian tentang pengobatan terbaru penyakit tuberkulosis (TB) memang sudah ada, namun menurutnya belum ada hasil terapi yang memuaskan.

"Banyak penelitian tentang obat baru TB yang mempersingkat terapi, tetapi belum ada yang memuaskan," ujar Yahya, Kamis (19/6).

Dengan demikian, pengobatan tuberkulosis di Indonesia hingga kini masih menggunakan metode atau standard yang ada atau lama.

Sementara soal pencegahan, ia menjelaskan terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat umum, di antaranya, bagi anak usia bawah lima tahun (balita), sebaiknya melakukan vaksinasi BCG, mendapatkan asupan gizi yang baik, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kemudian, pada anak remaja, kata dia, PHBS harus tetap diterapkan, bila diketahui mengalami gangguan kesehatan seperti batuk selama dua minggu atau lebih sebaiknya memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

"Segera ke sentra kesehatan bila batuk lebih dari dua minggu," katanya.

Ia juga menyarankan agar orang tua dapat memberikan asupan gizi yang baik bagi remaja serta tidak lupa untuk menerapkan etika batuk.

Lebih lanjut, upaya pencegahan pada dewasa juga dapat dilakukan melalui penerapan PHBS, berhenti merokok serta secara berkala melakukan medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit atau kesehatan sejak awal.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.

"Jangan ragu untuk lapor dan periksa ke faskes (fasilitas kesehatan). Bila memiliki gejala yang mirip TBC, maka bisa segera diatasi agar tidak menyebar. Hilangkan rasa malu itu. Pengobatan ini gratis," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, kemarin.

Ia menekankan kepada semua pihak untuk ikut terlibat aktif menghilangkan stigma negatif tentang kasus TBC dan mengajak penderita
mengikuti pendampingan pengobatan oleh kader hingga sembuh karena layanan yang diberikan gratis. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |