Pendaki Brasil Tewas di Rinjani: Tips Mengatasi Kelelahan saat Mendaki Gunung

5 hours ago 2
 Tips Mengatasi Kelelahan saat Mendaki Gunung Ilustrasi: Sejumlah wisatawan asing berjalan saat memulai pendakian melalui jalur Bawak Nao Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Sabtu (8/6/2024)(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

SEORANG pendaki asal Brasil, Juliana Marins, 26, ditemukan meninggal dunia di jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Jenazah Juliana ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6), setelah tiga hari pencarian intensif.

Juliana diketahui mendaki bersama enam rekannya menuju Pos Pelawangan Sembalun, Sabtu (21/6) dini hari. Saat tiba di titik Cemara Nunggal, ia merasa kelelahan dan diminta oleh pemandu untuk beristirahat. Kemudian lima tamu lainnya dibawa oleh pemandu meneruskan perjalanan ke puncak

Saat Juliana tidak kunjung menyusul rombongan, pemandu memutuskan kembali ke lokasi tempat Juliana terakhir beristirahat. Namun, Juliana tidak ditemukan di sana. Ia baru ditemukan Selasa (24/6). 

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pendaki, apa yang harus dilakukan ketika merasa lelah saat mendaki gunung? Simak panduan lengkap berikut.

Tips Mengatasi Kelelahan Saat Mendaki Gunung

Rasa lelah saat mendaki adalah hal yang lumrah, bahkan bagi pendaki berpengalaman. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, kelelahan dapat berujung pada kondisi berbahaya.

Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang bisa dilakukan saat kelelahan di tengah pendakian:

1. Jangan Biarkan Pendaki Istirahat Sendirian
Jika ada anggota rombongan yang merasa lelah, jangan tinggalkan dia sendirian. Gunakan prinsip STOP: Stop, Think, Observe, Plan. Berhenti sejenak, periksa kondisinya, dan rencanakan langkah selanjutnya. Jaga asupan makanan dan airnya, dan pastikan ia mendapat pendampingan.

2. Istirahat dengan Posisi Tubuh yang Nyaman
Segera cari permukaan datar untuk duduk. Selonjorkan kaki dan posisikan punggung senyaman mungkin. Atur napas hingga kembali normal sebelum melanjutkan perjalanan.

3. Minum Air Secukupnya
Minum air putih penting, tetapi jangan berlebihan. Cukup 2–3 teguk untuk membasahi tenggorokan dan menjaga hidrasi. Ingat, persediaan air terbatas saat mendaki.

4. Jaga Ritme Langkah
Hindari langkah terlalu panjang. Ambil langkah kecil dan stabil. Pendakian dengan ritme konstan akan menghemat energi dibandingkan berjalan cepat lalu kelelahan.

5. Jangan Fokus pada Jarak
Hindari tekanan mental akibat menghitung jarak atau waktu tempuh. Nikmati perjalanan, pemandangan, dan kebersamaan dengan rombongan agar perjalanan terasa lebih ringan.

6. Jangan Istirahat Sendirian
Selalu pastikan ada orang yang menemani saat Anda berhenti. Beristirahat sendiri dapat meningkatkan risiko tertinggal, terpisah, atau tersesat.

7. Dirikan Tenda Jika Diperlukan
Jika tubuh benar-benar tidak kuat melanjutkan perjalanan, jangan dipaksakan. Minta bantuan teman untuk mendirikan tenda dan beristirahat. Keselamatan harus jadi prioritas.
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |