Pemprov Kalsel Terapkan Program Tukar Sampah dengan Bahan Pokok

14 hours ago 5
Pemprov Kalsel Terapkan Program Tukar Sampah dengan Bahan Pokok Warga mengikuti program Pilah Sampah Tukar Sembako di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (3/5) .(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menggelar program Pilah Sampah Tukar Sembako dalam upaya membudayakan pemilihan sampah rumah tangga bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Banjarmasin mengeklaim kondisi darurat sampah usai penutupan Tempat Pemerosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada Februari lalu mulai teratasi.

Program Pilah Sampah Tukar Sembako digelar di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (3/5). Program ini mendapat respons dari masyarakat yang datang dari berbagai wilayah di Kota Banjarmasin. Mereka berbondong-bondong datang sembari mebawa sampah berbagai jenis.

Plt Kepala Dinas LH Kalsel, Fatimatuzahra, mengatakan program ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga.

"Komposisi sampah terbesar adalah sampah rumah tangga. Ini bagaimana kita menstimulasi agar memilah sampah menjadi budaya di tengah masyarakat. Bagaimana sampah dapat mendatangkan manfaat ekonomi," katanya.

Dia mengungkapkan, pihaknya menggendeng Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin untuk memperkirakan harga sampah sesuai jenisnya, seperti botol plastik, botol kaca, kartus, kertas, kaleng hingga minyak jelantah, kemudian dapat ditukarkan dengan bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, mi instan hingga pakai bekas.

Gubernur Kalsel Muhidin yang hadir dalam kegiatan itu mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, khususnya pemilahan sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga.

"Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Masyarakat harus mendukung upaya mengatasi kondisi darurat sampah lewat pemilahan mulai dari rumah," ucap Muhidin.

Dia mengharapkan program ini juga dapat diterapkan lebih luas di berbagai daerah, dengan melibatkan pihak swasta/perusahaan.

Menyinggung kondisi darurat sampah dan penutupan TPAS Basirih Banjarmasin, Muhidin mengatakan pihaknya telah memfasilitasi pembangunan TPAS Regional baru di wilayah Kabupaten Barito Kuala.

Adapun Wali Kota Banjarmasin M Yamin, menegaskan sejauh ini kondisi darurat sampah di wilayahnya mulai teratasi. "Timbunan sampah dapat dikurangi 20% melalui program pemilahan sampah yang terus kita galakkan kepada masyarakat. Demikian juga dengan pembuangan sampah dari Banjarmasin ke TPA Regional milik Provinsi Kalsel juga berkurang dari 600 ton menjadi 300 ton perhari," ujarnya.

Di Banjarmasin tercatat ada 360 bank sampah. Namun, hanya 100 bank sampah yang aktif beroperasi. (DY/P-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |