
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 22 ribu kucing liar menjalani sterilisasi pada tahun 2025 dalam rangka mengendalikan populasi hewan tersebut.
"Kami menargetkan 22 ribu pada tahun ini. Mudah-mudahan dengan sterilisasi itu populasi kucing di Jakarta menurun," ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, hari ini.
Sterilisasi merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mencegah pertumbuhan populasi kucing yang tidak terkendali.
Dinas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengajak unsur masyarakat untuk bersama-sama peduli dan bergotong-royong dalam melaksanakan kegiatan pengendalian populasi kucing jalanan.
"Persoalan kucing ini yang kemudian beranak pinak terlalu cepat, maka sterilisasi itu akan tetap kami lanjutkan," kata Pramono.
Adapun terkait wacana pulau khusus kucing di Kepulauan Seribu, Pramono mengatakan masih melakukan kajian.
"Ketika sudah dikaji, untung ruginya lebih banyak mana, manfaatnya di mana, maka baru kemudian kami memutuskan," kata dia.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo menilai pulau khusus untuk kucing di Kepulauan Seribu berisiko mengganggu ekosistem sehingga wacana itu tak perlu diteruskan.
Karena itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta tidak meneruskan rencana membuat pulau kucing di Kepulauan Seribu terutama di terutama di Pulau Tidung Kecil yang akan digunakan sebagai lokasi pulau tematik kucing.(Ant/P-1)