
PEMERINTAH Kota Sukabumi, Jawa Barat, kembali mengecek harga dan ketersediaan pangan mendekati Idul Fitri 1446 Hijriah yang kurang dari sepekan. Pengecekan harga dan stok dilakukan ke pasar tradisional dan pasar modern.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengatakan, monitoring merupakan upaya memastikan terkendalinya harga serta terpenuhinya kebutuhan masyarakat mendekati Idulfitri. Hasil minitoring di lapangan, terdapat beberapa komoditas yang harganya terpantau naik.
"Tapi naiknya tak terlalu signifikan. Komoditas yang harganya terpantau naik antara lain cabai, bawang merah, dan bawang putih," katanya, Selasa (25/3).
Dia menuturkan, fluktuasi harga akhir-akhir ini, terutama saat Ramadan, tidak sampai menimbulkan gejolak. Pun stoknya masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Monitoring merupakan agenda rutin, terutama Diskumindag untuk mengecek kondisi harga, stok, dan pasokan. Hanya saat Ramadan atau mendekati Idul Fitri, pemantauan dilakukan lebih ekstra mengingat terjadi peningkatan permintaan," ujarnya.
Selain itu, rombongan mengecek langsung takaran minyak goreng MinyaKita dan dua merek lainnya. Dua merek lainnya dibanderol Rp20 ribu per liter.
Sesuai aturan, harga eceran tertinggi MinyaKita dibanderol Rp15.700 per liter. Sementara di pasaran dijual dengan harga eceran Rp17.500 per liter. '
"Tapi isinya hanya 900 mililiter. Tidak sampai 1 liter," ungkapnya.
Selain menakar berat minyak goreng, petugas mengambil sampel makanan untuk diperiksa kandungannya agar terbebas dari zat berbahaya seperti pewarna, formalin, maupun pestisida.
"Pemeriksaan keamanan pangan dan olahan makanan ini akan rutin dilakukan dan ditambah anggarannya," pungkasnya.