
FORUM Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon menjadi pembina upacara pagi di 17 SMP negeri dan swasta. Kegiatan dilakukan untuk menyosialisasikan jam malam untuk pelajar.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, memimpin apel pagi di SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Selasa (17/6).
“Hari ini serentak, semua unsur forkopimda melakukan sosialisasi jam malam,” tuturnya.
Sosialisasi ini, lanjut dia, akan dilakukan secara massif setiap minggu di Kota Cirebon. Menjadi pembina upacara di setiap sekolah ini sesuai dengan Surat dari Wali Kota Cirebon Nomor: B/200.1.2.3/118/Disdik/2025 tanggal 13 Juni 2025 perihal pembina upacara pada satuan pendidikan melalui Surat Tugas dari Dinas Pendidikan (Disdik).
Dijelaskan Edo, Pemkot Cirebon mendukung program jam malam yang digagas oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Mengenai razia akan dilakukan menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Dengan program ini kita berharap semoga anak anak didik kita bertambah baik dan kualitas pendidikan semakin baik,” tuturnya.
Sementara itu, Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel (Inf) Hista Soleh Harahap, menjadi pembina upacara di SMP Negeri 1 Kota Cirebon.
"Anak-anak harus disiplin, taat dan patuh pada aturan, norma serta tata tertib yang berlaku. Kedisiplinan berarti dapat tepat waktu, berpakaian rapi sesuai aturan, menghormati guru serta melaksanakan kewajiban belajar dengan sungguh-sungguh," tegasnya.
Dia berharap kegiatan apel seperti ini tidak hanya menjadi rutinitas. Namun juga menjadi ruang untuk membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai perjuangan, dan memperkuat semangat persatuan di antara para siswa.
Sementara itu Kepala SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan, mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), salah satunya penerapan atau aturan jam malam pada peserta didik.
"Harapan kami tentunya anak-anak lebih efektif belajar di rumah. Antara pukul 21.00 WIB sampai pagi anak-anak harus ada di lingkungan keluarga,” jelasnya.
Selanjutnya sosialisasi penerapan jam malam juga akan dilakukan melalui media sosial, grup orangtua serta kepada anak-anak. “Harus sama-sama kita mengawal program ini,” tandas Lilik.