
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kuningan mendorong pemanfaatan ruang publik sebagai pusat aktivitas ekonomi, wisata dan budaya. Mereka menargetkan puluhan desa di wilayah itu menjadi kawasan wisata dan budaya.
“Target kami ada sekitar 30 desa yang akan ditata menjadi kawasan wisata dan budaya,” tutur Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, akhir pekan lalu saat gelaran Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh Yayasan Teater Sado Aan Sugianto Mas.
Menurut dia, Pemkab Kuningan memiliki sejumlah program prioritas terkait penguatan seni, budaya dan pemanfaat ruang publik. Salah satunya melalui program Nata Daya, yaitu penataan alun-alun desa sebagai pusat aktivitas ekonomi, wisata dan budaya.
Selain itu aset pemerintah daerah juga akan didorong untuk dimanfaatkan komunitas seni budaya, sehingga masyarakat memiliki akses ruang ekspresi yang lebih luas.
“Seni dan budaya merupakan elemen penting dalam membentuk karakter masyarakat dan identitas daerah,” tutur Dian.
Ketua Yayasan Teater Sado, Edi Supardi, menyebut kegiatan ini sebagai upaya bersama merumuskan arah kebijakan seni budaya di Kuningan.
“Semoga momentum silaturahmi antara pemerintah, seniman, budayawan, akademisi, dan komunitas ini menjadi ruang diskusi yang melahirkan gagasan-gagasan konstruktif bagi pengembangan seni budaya dan pelestarian nilai tradisi di Kabupaten Kuningan,” tandasnya.