Pemerintah Dukung Koperasi Berorientasi Pasar Ekspor

6 hours ago 4
Pemerintah Dukung Koperasi Berorientasi Pasar Ekspor Ilustrasi(Dok Koperasi Kana)

PEMERINTAH terus mendorong perkembangan koperasi yang bergerak di sektor riil terutama yang memiliki orientasi ekspor meski jumlahnya masih terbilang sedikit dibandingkan dengan banyaknya koperasi jenis simpan pinjam.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi Henra Saragih saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kana, di Yogyakarta, Rabu (30/4). Koperasi Kana yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, ini bergerak dalam industri gula dengan fokus ekspor ke beberapa negara, seperti Hongkong, Thailand, dan Malaysia.

"Pemerintah tentu memberikan perhatian lebih kepada koperasi yang berorientasi ekspor. Selain menunjukkan koperasi dapat berkembang luas, ini juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat," ujarnya. Henra berharap Koperasi Kana dapat mempertahankan momentum positif dalam perkembangan usaha mereka sepanjang 2024.

"Peningkatan aset Koperasi Kana dari Rp20 miliar menjadi Rp102 miliar dalam waktu dua tahun menunjukkan pengelolaan koperasi ini sangat profesional. Saya juga melihat mayoritas audiens yang hadir adalah generasi milenial," tambahnya.

Henra juga berharap Koperasi Kana dapat berbagi pengalaman dalam tata kelola yang baik kepada Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana menyatakan pertumbuhan aset koperasinya didorong perkembangan perdagangan gula internasional yang cukup baik, terutama semakin tingginya nilai dolar. "Dengan kebutuhan gula domestik yang mencapai 7 juta ton per tahun, tetapi hampir 5 juta ton di antaranya harus diimpor, peluang pasar semakin besar," ujar Danang.

Ia juga optimistis perdagangan gula terus berkembang seiring dengan meningkatnya konsumsi gula di dalam negeri. Melalui RAT yang berlangsung pada tahun kedua ini, Danang menekankan pentingnya sinergi antara pengurus, anggota, dan investor untuk memperkuat koperasi menuju tahun ketiga yang lebih baik.

Selain itu, dalam rapat tersebut dibahas soal pengembangan koperasi dengan berbagai target. Salah satunya, peningkatan kapasitas pabrik gula agar dapat menghasilkan produksi lebih besar dan manfaat lebih banyak bagi anggota.

Selain itu, pihaknya juga berencana menambah pabrik gula di Agam, Sumatera Barat, dan Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan bergabung dengan dua pabrik yang sudah ada di Kediri, Jawa Timur.

"Peningkatan produksi gula ini juga didukung melalui kerja sama dengan UGM dalam riset selama satu tahun, yang hasilnya, dari yang biasanya menghasilkan 120 ton tebu per hektare, kini dapat mencapai 200 ton per hektare. Mereka membutuhkan sarana dan kami memberikan investasi berupa mesin untuk mendukung produksi," terang Danang.

Selain itu, evaluasi terhadap tim pemasaran juga jadi fokus agar lebih banyak anggota yang bergabung di tahun depan. Saat ini, Koperasi Kana memiliki cabang di tiga kota besar, yaitu Medan, Jakarta, dan Surabaya.
Danang juga menyatakan kesiapan Koperasi Kana untuk mendukung program pemerintah melalui Koperasi Merah Putih, terutama bagi petani tebu di sejumlah desa di Kediri.

"Kami saat ini masih menunggu petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Koperasi. Namun, kami sudah melakukan diskusi dan pembicaraan dengan pihak kementerian," tutup Danang. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |