Pembaruan Teknologi Menopang Kebangkitan Kembali Industri Iekstil

4 hours ago 3
Pembaruan Teknologi Menopang Kebangkitan Kembali Industri Iekstil Ilustrasi(Dok Duniatex)

Duniatex, grup usaha tekstil terintegrasi di Indonesia, terus berusaha mengoptimalkan setiap peluang bisnis untuk mengembalikan kinerjanya agar kembali solid.

Salah satu strategi yang dilakukan yakni melakukan pembaruan teknologi sehingga produk tetap kompetitif, baik di pasar domestik maupun dunia.
Sejalan dengan itu, Duniatex kembali melakukan serangkaian program rekrutmen karyawan guna mendukung perusahaan meningkatkan produktivitas. Direktur Duniatex Group Yohanes Hendrawan menjelaskan pasca pandemi covid-19, pihaknya terus melakukan berbagai inisiatif mempertahankan kelangsungan perusahaan.

Seiring dengan itu, dalam dua tahun terakhir pihaknya telah menambah jumlah karyawan baru lebih dari 5.000 orang melalui proses rekrutmen terbuka dengan mengisi berbagai posisi di lini produksi perusahaan.

“Penambahan karyawan baru ini bagian komitmen kami untuk mendukung kebangkitan kembali industri tekstil nasional sekaligus berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja,” kata dia, di Jakarta, Rabu (30/4). Menurut Yohanes, saat ini jumlah karyawan Duniatex Group mencapai sekitar 18 ribu orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan saat periode pandemi covid-19 pada 2019-2022 sekitar 13 ribu karyawan. Pada saat pandemi covid-19, pihaknya terpaksa mengurangi karyawan demi mempertahankan keberlangsungan bisnis akibat produksi yang turun dan pemasaran yang terganggu pandemi.

“Kami akan terus mengambil inisiatif serta melakukan berbagai inovasi mengingat industri tekstil sangat strategis dan selalu menjadi sumber penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Yohanes.

Saat ini, Duniatex jadi pabrik pemintalan terbesar di Indonesia dengan jumlah spindel hingga lebih dari 2 juta. Dalam proses produksinya, ada tiga jenis teknik pemintalan yaitu, ring spun, vortex, dan open end. Bahan-bahan yang dihasilkan dalam proses benang amat beragam, seperti cotton combed, cotton carded, viscose (rayon), polyester, polyester viscose, cotton polyester, modal, melange, CSY (core spun yarn), tencel, dan recycled.

Yohanes mengatakan produksi kainnya dipasarkan untuk memenuhi berbagai industri berbahan baku tekstil dalam dan luar negeri. Dengan berbagai inovasi yang terus terjaga, pemulihan bisnis berjalan semakin optimal.

"Standar produksi kami adalah pasar global dan itu yang menjadi acuan kami bertahun-tahun. Kami harap industri tekstil nasional terus tumbuh sehingga pelaku usaha seperti kami dapat berkontribusi lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui optimalisasi penggunaan produk tekstil dalam negeri," tutup Yohanes. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |