
VATIKAN mengumumkan pemakaman Paus Fransiskus akan diselenggarakan Sabtu (26/4) di Lapangan Santo Petrus. Sejumlah pemimpin dunia dan bangsawan, termasuk Keir Starmer, Emmanuel Macron, Donald Trump, dan Pangeran Wales, telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
Paus, pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia, wafat di kediamannya di Vatikan, Senin (21/4), dalam usia 88 tahun setelah mengalami stroke. Sebelumnya, ia menjalani perawatan selama lima minggu karena pneumonia ganda.
Surat kematian yang dirilis Vatikan menyatakan stroke menyebabkan koma dan gagal jantung yang "tidak dapat dipulihkan".
Seorang pejabat Vatikan membagikan kisah tentang detik-detik terakhir sang Paus, menyebutkan kematiannya berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit. Paus jatuh sakit sekitar pukul 05.30 pagi dan segera mendapatkan penanganan medis. Ia kemudian koma dan wafat pukul 07.35 pagi.
Misa pemakaman akan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat dan akan dipimpin Kardinal Giovanni Battista Re, dekan kolegium para kardinal. Foto jenazah Paus Fransiskus yang mengenakan jubah kebesaran, memegang rosario, dan terbaring di peti terbuka di kapel kediamannya di Casa Santa Marta dirilis Vatikan, Selasa (22/4).
Peti jenazah beliau akan dibawa ke Basilika Santo Petrus pada Rabu pagi dalam prosesi yang dipimpin para kardinal. Jenazah akan disemayamkan di sana hingga pukul 19.00, Jumat, memberi kesempatan bagi publik untuk memberikan penghormatan terakhir. Basilika akan tetap terbuka hingga tengah malam pada Rabu dan Kamis.
Sesuai dengan wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di kawasan Esquilino, Roma—menyimpang dari tradisi lama pemakaman Paus di Vatikan.
Beliau menyatakan ingin dimakamkan "di dalam tanah, tanpa hiasan khusus", hanya dengan nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.
Biaya pemakamannya akan ditanggung oleh seorang dermawan yang telah mentransfer sejumlah dana ke basilika, seperti yang disebutkan dalam surat wasiatnya.
Biasanya, paus dimakamkan secara megah di dalam makam bawah tanah Basilika Santo Petrus, namun Paus Fransiskus—yang dikenal karena kerendahan hatinya—telah menyederhanakan tata cara pemakaman paus sejak tahun 2024.
Prosesi dari Vatikan ke Esquilino, yang menempuh jarak sekitar dua hingga tiga mil melalui pusat kota Roma, akan melibatkan Garda Swiss Vatikan. (The Guardian/Z-2)