
PERCEPATAN pembangunan daerah tertinggal membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak. Oleh karena itu, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo menyampaikan mengajak pelaku CSR berkolaborasi membangun desa sejahtera dan sistem pangan berkelanjutan.
"Kami percaya percepatan pembangunan daerah tertinggal tidak dapat berjalan optimal tanpa keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha," ujar Samsul pada ajang Top CSR Awards 2025 di Jakarta, Rabu (11/6). Ia melanjutkan melalui sinergi yang kuat, bisa terwujud kedaulatan pangan nasional serta masa depan yang lebih adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu perusahaan yang meraih penghargaan itu ialah Global Infotech Solution (GIS). Pencapaian ini bertepatan dengan perayaan 10 tahun perjalanan GIS sebagai perusahaan layanan teknologi informasi di Indonesia.
Top CSR Award yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business sebagai bentuk apresiasi perusahaan-perusahaan yang berkomitmen menjalankan program CSR secara berkelanjutan demi memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pada tahun ini, GIS meraih predikat Bintang 3 menandakan bahwa sistem, kebijakan, dan implementasi CSR perusahaan telah mencapai level profesional.
"Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas praktik CSR GIS mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan sekaligus sejalan dengan program pemerintah dan semangat #LimitlessInnovation yang terus mendorong GIS memberi dampak lebih luas bagi masyarakat. Ini juga bukti bahwa nilai berkelanjutan dan kepedulian sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari DNA kami," ujar Maxi Marmer, Chief Operating Officer Global Infotech Solution. (Ant/I-2)