
SEMAKIN banyak sekolah di Indonesia mengadopsi kurikulum internasional demi meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu yang populer adalah Cambridge International Education (CIE), yang diikuti oleh lebih dari satu juta siswa di 160 negara, termasuk Indonesia.
Meski menghadapi tantangan dalam sistem pendidikan nasional, pelajar Indonesia terus membuktikan keunggulannya dalam ujian internasional. Pada Juni 2024, pendaftaran Cambridge IGCSE meningkat 7%, sementara Cambridge International AS & A Level naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa siswa bahkan meraih penghargaan prestisius Outstanding Cambridge Learner Awards, termasuk Top in the World dan Top in Indonesia untuk berbagai mata pelajaran.
Salah satu siswa berprestasi adalah Dylan Michael Jaya, kelas 11 di National High Jakarta School, yang meraih Top in the World dalam IGCSE Additional Mathematics dengan nilai sempurna serta Top in Indonesia untuk IGCSE Chemistry.
"Kuncinya adalah memahami silabus Cambridge dan berlatih secara konsisten. Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru yang telah membimbing saya," ujar Dylan, Kamis (27/2). Ia berencana melanjutkan studi di bidang bisnis dan data science.
Senior Country Manager Indonesia untuk Cambridge Assessment International Education, Dianindah Apriyani, menegaskan bahwa prestasi ini mencerminkan bakat dan kerja keras siswa Indonesia serta peran penting guru dalam mendukung mereka.
"Sebagai bagian dari University of Cambridge, kami memiliki lebih dari 160 tahun pengalaman dalam memberikan penilaian yang adil dan terpercaya di dunia. Tahun ini, 24 siswa dari 18 sekolah di Indonesia meraih nilai tertinggi di dunia—prestasi luar biasa," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi 71 siswa penerima penghargaan Top in Indonesia, menegaskan bahwa pencapaian ini layak mendapat pengakuan tinggi.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi pemerintah dan institusi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dengan mengintegrasikan standar internasional ke dalam kurikulum lokal, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di panggung global tanpa kehilangan jati diri budaya. (RO/Z-10)