Pelajar Indonesia Bawa Inovasi Filter Udara dari Eceng Gondong dan Ampas Kopi ke Ajang Internasional

2 weeks ago 21
Update Informasi Live 24 Jam Viral Terpercaya
Pelajar Indonesia Bawa Inovasi Filter Udara dari Eceng Gondong dan Ampas Kopi ke Ajang Internasional Tim pelajar Indonesia asal Labschool Cibubur saat mengikuti 9th World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang diselenggarakan pada 29–30 Mei 2025 di Malaysia.(MI/HO)

TIM pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia di ajang internasional 9th World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang diselenggarakan pada 29–30 Mei 2025 di Malaysia.

Inovasi tersebut bertujuan untuk membantu mengurangi polusi udara, terutama yang berasal dari kendaraan bermotor.

Salah satu perwakilan dari tim yang berasal dari Labschool Cibubur itu, lydia mengatakan ide tersebut berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi lingkungan saat ini. 

“Kami tuh prihatin dengan semakin meningkatnya polusi udara, terutama yang berasal dari kendaraan bermotor. Kami ingin menciptakan solusi yang sederhana tapi berdampak,” ujar Lydia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan proses di balik pengembangan alat tersebut. 

“Kami mencoba membuat penyaring udara dari bahan-bahan alami, seperti eceng gondok dan ampas kopi. Sudah kami tes juga di beberapa kendaraan, dan hasilnya cukup menggembirakan,” ungkapnya.

Tim ini bahkan mendapatkan validasi atas hasil kerjanya. 

“Yang membuat kami semakin yakin, hasil kami ini sudah diuji dan diakui oleh Departemen Transportasi. Itu jadi penyemangat banget buat kami,” kata Lydia.

Anggota tim lainnya, M Aziz Assyafi, menyoroti pentingnya memanfaatkan kekayaan alam lokal. 

“Kami sengaja memilih bahan-bahan yang mudah ditemukan di Indonesia. Eceng gondok itu sering dianggap gulma, dan ampas kopi biasanya terbuang. Tapi ternyata, dua bahan ini punya potensi besar,” ujar Aziz

Ia pun menyampaikan harapannya, “Tentunya ini jadi kebanggaan buat kami. Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan bermanfaat luas, terutama dalam mengurangi polusi udara di kota-kota besar.”

Tim dari Labschool Cibubur yang diberi nama AFICO itu terdiri dari siswa kelas 11 yaitu, Andi Naia Salsabila, Darren Indiko Genesis, Elgia Khanza Khusnawan, Fadli Kurniawan, Lydia Karunia Novitasari, Muhammad Aziz Assyafi, dan Tiara Rafifa Dermawan. 

Tim tersebut dilatih 3 guru yaitu Rahmi Hayatunufus, Ahmad Rifai, dan Heroniaty.

Rahmi mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat dan kerja keras para siswa.
 
“Saya menyaksikan langsung bagaimana mereka berdiskusi, meneliti, lalu mencoba berkali-kali meski sempat gagal. Semangat itu yang membuat saya yakin, mereka bukan hanya sedang membuat alat, tapi sedang belajar menjadi pemecah masalah yang sesungguhnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Prestasi ini bukan hanya soal lomba, tapi juga tentang bagaimana anak-anak Indonesia bisa bersaing di forum global. Mereka membawa semangat, kecintaan pada lingkungan, dan ide yang membumi.”

Ajang WYIE 2025 yang diselenggarakan oleh World Young Inventors Exhibition bersama Malaysian Young Inventors Exhibition dan ASEAN Young Inventors Exhibition ini menjadi wadah penting untuk menumbuhkan semangat inovasi sejak dini. 

Kehadiran tim dari Labschool Cibubur membuktikan bahwa dengan dukungan dan ruang yang tepat, anak-anak Indonesia mampu menyumbangkan solusi nyata bagi dunia. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |