1 day ago
6
Ilustrasi.(DOK PB DJARUM)
KETUA Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Fadil Imran memberikan respons atas performa bulu tangkis Indonesia yang belum menggembirakan sepanjang semester pertama tahun ini. Ia menegaskan bahwa fokus utama PBSI saat ini adalah mempercepat proses regenerasi atlet.
Hingga pertengahan tahun, belum ada satu pun gelar yang diraih dari turnamen level BWF World Tour Super 500 ke atas. Gelar terakhir berasal dari ajang Super 300, yakni Thailand Masters 2025 dan Taiwan Terbuka 2025.
"Kalau tanya saya, saya tentu ingin juara terus. Tapi saya juga harus objektif melihat situasi PBSI sekarang," ujar Fadil kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Fadil menilai bahwa meskipun hasil belum maksimal, hal itu bukan alasan untuk berkecil hati. Saat ini, PBSI justru sedang memperkuat fondasi jangka panjang melalui pengembangan sistem dan percepatan regenerasi pemain.
"Selama enam bulan ini kami memang tidak terlalu terlihat, karena sedang memoles atlet-atlet junior untuk empat hingga delapan tahun ke depan. Fokus kami adalah pada regenerasi dan penyempurnaan sistem kepelatihan serta sistem kejuaraan," jelasnya.
Sejumlah pemain muda mulai menunjukkan potensi di pelatnas, seperti Jafar Hidayatullah, Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, Moh Zaki Ubaidillah, Putri Kusuma Wardani, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.
"Saya menyiapkan junior ini, dan memang tidak langsung kelihatan hasilnya. Tapi sekarang mulai muncul Jafar, Felisha, Ubed, Putri KW, Ester, dan lainnya," ucap Fadil.
Ia juga mengakui bahwa proses regenerasi sempat berjalan lambat dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, PBSI kini tengah membangun kembali dasar yang kuat untuk menjamin keberlangsungan prestasi ke depan.
Fadil pun mengajak publik untuk bersabar dan memberi dukungan terhadap upaya PBSI dalam menjalankan program regenerasi.
"Proses ini butuh waktu, tapi kami yakin hasilnya akan terlihat dalam waktu yang tidak terlalu lama," pungkasnya. (Ant/I-3)
