Paus Leo XIV Resmi Dilantik: Paus Amerika Pertama dalam Sejarah Gereja Katolik

6 hours ago 1
 Paus Amerika Pertama dalam Sejarah Gereja Katolik Paus Leo XIV, paus pertama asal Amerika Serikat, resmi dilantik dalam Misa Khusus di Vatikan pada 18 Mei.(Vatican news)

LEO XIV, Paus pertama asal Amerika Serikat, akan secara resmi dilantik sebagai Paus ke-267 pada Minggu, 18 Mei, dalam sebuah Misa Khusus di Lapangan Santo Petrus yang akan dihadiri para pemimpin dunia, keluarga kerajaan, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.

Misa pelantikan ini sarat makna simbolis, termasuk penyerahan pallium dan cincin nelayan. Pallium adalah  jubah dari wol domba yang melambangkan peran pastoral dan tugasnya sebagai gembala umat. Cincin nelayan ialah simbol otoritas paus sebagai penerus Santo Petrus, yang dikenal sebagai nelayan dan dianggap sebagai Paus pertama oleh umat Katolik.

Di antara tamu penting yang dijadwalkan hadir dalam liturgi berdurasi dua jam ini adalah Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Peru Dina Boluarte, negara tempat Paus Leo pernah bertugas sebagai misionaris dan uskup selama beberapa dekade. Vatikan juga akan menerima delegasi dari lebih dari 150 negara.

Paus kelahiran Chicago yang kini berusia 69 tahun itu dijadwalkan menyapa delegasi internasional usai pelantikannya, menurut juru bicara Vatikan.

Meskipun Leo terpilih sebagai paus pada 8 Mei. Masa kepausannya secara resmi dimulai pada 18 Mei, dengan audiensi umum pertamanya bersama umat dijadwalkan pada 21 Mei.

Dalam Misa pertamanya sebagai paus pada 9 Mei, Leo menyerukan agar para rohaniwan menunjukkan kerendahan hati, serta menyampaikan seruan damai dan penjelasan atas pemilihan nama kepausannya. Dalam pidato resminya di Vatikan beberapa hari kemudian, ia menyerukan perdamaian di Ukraina dan Gaza dengan menyatakan, “Jangan pernah lagi ada perang!”

Paus Leo XIV, yang dikenal sebagai penggemar tenis, juga telah bertemu dengan para jurnalis dan petenis nomor satu dunia saat ini, Jannik Sinner.

Simbol Kepausan

Pada Minggu pagi, Paus Leo akan menggunakan mobil paus (popemobile) untuk pertama kalinya dan menyapa umat di Lapangan Santo Petrus sebelum menuju Basilika untuk memimpin Misa.

Ia akan didampingi para pemimpin Gereja Ortodoks Timur dalam bagian awal liturgi saat ia turun untuk berdoa di makam Santo Petrus. Kemudian, pallium, cincin, dan kitab Injil akan dibawa dua anggota rohaniwan menuju altar di lapangan.

Bacaan Kitab Suci dalam Misa akan berfokus pada sosok Santo Petrus dan cuplikan utama dari Injil Yohanes, teks yang dianggap sebagai dasar pelayanan paus sebagai penerus Santo Petrus.

Setelah bacaan tersebut, tiga kardinal akan menyerahkan simbol-simbol kepausan kepada Paus: Kardinal Dominique Mamberti, yang mengumumkan pemilihan Leo, akan meletakkan pallium di atas bahu Paus baru.

Kardinal Fridolin Ambongo Besungu dari Republik Demokratik Kongo akan membacakan doa khusus. Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina akan menyerahkan cincin “nelayan”, yang dulunya digunakan untuk menyegel dokumen resmi, namun kini bersifat seremonial.

Vatikan mengungkapkan cincin tersebut memiliki gambar Santo Petrus pada bagian luar, sementara bagian dalam diukir dengan tulisan “Leo XIV” dan lambang kepausan miliknya.

Semua uskup mengenakan cincin sebagai simbol ikatan mereka dengan gereja lokal yang mereka pimpin, dan cincin paus sebagai Uskup Roma melambangkan “pernikahan spiritual” dengan seluruh Gereja.

Setelah menerima simbol kepausan, perwakilan umat Katolik dari berbagai belahan dunia akan menyampaikan “ketaatan” mereka kepada paus. Tradisi ini dulunya dilakukan oleh para kardinal saja. Keputusan untuk melibatkan umat biasa mencerminkan komitmen Paus Leo terhadap Gereja yang inklusif dan mendukung keterlibatan umat non-hierarkis. Hal ini juga menjadi kelanjutan dari reformasi yang telah dimulai oleh pendahulunya, Paus Fransiskus.

Dalam Misa tersebut, Paus Leo juga akan menyampaikan homili yang kemungkinan besar akan menjadi pengantar atas tema-tema utama masa kepausannya. Setelah Misa berakhir, Paus akan memimpin doa Regina Caeli atau “Ratu Surga” sebelum menyambut delegasi internasional di dalam Basilika.

Perubahan Tradisi Pelantikan Paus

Upacara pelantikan Paus telah mengalami banyak perubahan seiring waktu. Selama berabad-abad, pelantikan juga mencakup prosesi “penobatan” dengan mengenakan tiara kepausan di kepala paus baru. Penobatan terakhir dilakukan pada Paus Paulus VI tahun 1963. Namun, beliau memutuskan menjual tiara tersebut dan menyumbangkan hasilnya untuk amal.

Umat Katolik di Amerika Serikat kemudian membeli tiara tersebut, yang kini dipamerkan di Basilika Tempat Ziarah Nasional Maria Dikandung Tanpa Noda (Basilica of the National Shrine of the Immaculate Conception) di Washington, D.C. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |