
Tagar pergiajadulu yang heboh beberapa bulan lalu dan kini masih ramai dibahas warganet, telah diimplementasikan Boediman Widjaja, CEO Joe Green Group. Sosok diaspora ini punya dua capaian penting. Perusahaannya banyak membangun gedung-gedung di Singapura, Malaysia, hingga negara Asia Tenggara lainnya. Istimewanya pengerjaanya selalu melibatkan material berbahan limbah tambang.
Pilihan Boediman untuk konsisten melibatkan prinsip hijau dalam proyek-proyeknya membuatnya dikenal sebagai perusahaan konstruksi yang berberkomitmen pada aspek berkelanjutan.
Boediman membagi kisahnya pada 28 mahasiswa President University pada seminar "Pergi dari Indonesia, Berjaya di Singapura," Kamis (15/5) di Jakarta. Salah satu kiprah Boediman adalah pabrik yang memproduksi berbagai panel bahan bangunan dari aneka limbah, termasuk botol kaca yang diimpor dari Singapura. Pabrik yang berlokasi di Johor Bahru, Malaysia itu memproduksi aneka panel yang ringan, bisa berfungsi insulasi, serta minim menyerap air. Panel yang dinamakan Ligra itu juga unggul karena selain ramah lingkungan, juga bobotnya ringan.
Hans Perdana Wijaya, mahasiswa arsitektur President Unuversity angkatan 2023 pada diskusi itu menyatakan sektor konstruksi berkontribusi sangat besar sebagai salah satu penghasil karbon tertinggi, salah satunya dari produksi semen. Oleh karena itu, cara apapun untuk mengurangi penggunaan semen akan sangat berpengaruh bagi lingkungan.
Sementara, Melani Fera Ayulia dari Jurusan Teknik Lingkungan President University 2024 menyampaikan, selaras dengan jurusan yang dipilihnya, ia mendapatkan inspirasi dan motivasi dari paparan Boediman.
"Di kampus ada mata kuliah Economic Survival, setiap jurusan mengembangkan proyek nyata yang linier dengan jurusannya yang nantinya dapat dijadikan ide bisnis dan dipamerkan pada akhir semester dua sehingga paparan ini sangat bermanfaat bagi kami," ujarnya.
Inovasi serupa dengan Ligra juga telah dilakukan mahasiswa Teknik Sipil yang mengolah limbah plastik menjadi paving block serta Teknik Lingkungan yang mengolah kulit pisang serta cangkang telur menjadi makanan bernilai ekonomis.
Dekan Fakultas Teknik President University Yosef Barita Sar Manik pada seminar ini menyatakan, dari perjumpaan dengan Boediman, para mahasiswa juga mempelajari aplikasi dari material dalam konteks konstruksi yang nyata.
"Bagaimana di Singapura banyak gedung-gedung yang telah menggunakan bahan baku ini. Kita juga dapat belajar dari sosok diaspora yang merintis usahanya di Singapura ketika krisis ekonomi di Indonesia dan mengubah karir dari distributor IT menuju ke bisnis inovatif," kata Yosef. (X-8)