Palestina Tawarkan Bantuan ke Israel yang Dilanda Kebakaran

4 hours ago 5
Palestina Tawarkan Bantuan ke Israel yang Dilanda Kebakaran Ilustrasi kebakaran hutan.(Anadolu)

SEDIKITNYA 24 warga Israel terluka akibat menghirup asap di tengah kebakaran hutan yang disebabkan oleh suhu tinggi. Kebakaran itu terjadi di kawasan Eshtaol Forest yang terletak antara Yerusalem dengan Tel Aviv.

Jumlah korban tersebut bertambah karena harian Yedioth Ahronoth sebelumnya mengatakan sebanyak 12 orang terluka akibat api yang berkobar. Menurut lembaga penyiaran publik KAN, Rumah Sakit Assaf Harofeh dekat Yerusalem ketika itu sudah menerima 10 orang untuk dirawat.

Sebagai respons atas kebakaran di Eshtaol Forest, pihak berwenang Israel langsung mengevakuasi beberapa kota dan menutup jalan raya utama di Israel tengah pada Rabu (30/4) waktu setempat.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan meminta penduduk Neveh Shalom, Beko'a, Ta'ox, dan Mesilat Tzion untuk evakuasi, mengingat api yang muncul di beberapa area.

“Kebakaran itu sebagai salah satu peristiwa terberat yang dapat diingat. Pesawat pemadam kebakaran tidak dapat beroperasi karena kondisi yang sulit,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Eyal Caspi, seperti dikutip The New York Times, Kamis (1/5/2025).

Pihak pemadam sejauh ini sudah mengerahkan 111 petugas dan 11 pesawat untuk memadamkan api. Menurut Channel 12 Israel, kebakaran tersebut kini melebihi skala kebakaran hutan Carmel yang dahsyat pada 2010.

Darurat nasional
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bahkan menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi karena kebakaran hebat dan meminta bantuan internasional dari Yunani, Kroasia, Italia, dan Pemerintah Siprus Yunani untuk ikut memadamkan api antara Yerusalem dan Tel Aviv.

Channel 12 melaporkan Israel membatalkan semua perayaan "Hari Kemerdekaan" yang dijadwalkan karena kebakaran hutan besar-besaran.

Lebih jauh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video mengatakan bahwa kombinasi angin kencang dan kekeringan telah menciptakan "kombinasi yang mematikan," yang memperparah kebakaran.

“Angin barat dapat mendorong api dengan mudah ke pinggiran Yerusalem, bahkan ke dalam kota,” tegas Netanyahu, dalam pernyataan video, seperti dikutip Digital Journal, Kamis (1/5/2025).

Pada hari sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Katz sudah mengumumkan keadaan darurat nasional dan memerintahkan tentara untuk membantu petugas pemadam kebakaran di wilayah perbukitan Yerusalem.

Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, menawarkan bantuan untuk memadamkan api, kata seorang pejabat senior Palestina, Hussein al-Sheikh, dalam sebuah pesan teks. Pada 2021, petugas pemadam kebakaran Palestina bergabung dengan upaya Israel untuk memadamkan kebakaran hutan serupa di dekat Yerusalem.

Semakin tergerus
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri semakin tergerus akibat terus-menerusnya pelanggaran dan pengabaian oleh Israel terhadap kewajibannya di hadapan hukum internasional.

“Kegagalan Israel memenuhi kewajibannya menyebabkan rakyat Palestina tak dapat melaksanakan hak-hak dasar sebagai sebuah bangsa, termasuk hak untuk menentukan nasibnya sendiri,” kata Sugiono dalam pernyataan pers tertulis terkait nasihat hukum (advisory opinion) di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) Den Haag, Belanda, Rabu (30/4/2025), sebagaimana diterima di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Sugiono menggarisbawahi bahwa rakyat Palestina punya hak untuk hidup dengan damai di tanah airnya sendiri, termasuk hak menentukan kehidupan politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan.

Ia pun telah menegaskan bahwa hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina merupakan hal yang sah dan sudah diakui PBB lewat berbagai resolusinya.

“Hak tersebut bahkan juga telah diakui ICJ dalam beberapa keputusannya, termasuk pada Fatwa Hukum ICJ tahun 2004 dan 2024,” ucap Sugiono, menambahkan dalam advisory opinion yang disampaikan di hadapan Majelis Hakim ICJ.

Kecaman PBB
Di kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB menyampaikan pernyataan keras mengenai situasi di Gaza.

“Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza telah memburuk menjadi di luar imajinasi,” tegas Guterres seraya mengutuk blokade Israel yang menurutnya telah merampas akses dasar bagi lebih dari dua juta warga Palestina.

Guterres memaparkan data terbaru yang menunjukkan hampir 2.000 warga Palestina tewas sejak Israel kembali meluncurkan serangan udara pada 18 Maret lalu. Ia menekankan bahwa bantuan kemanusiaan merupakan hal terpenting.

“Bantuan tidak dapat dinegosiasikan,” kata dia seraya mendesak Israel untuk memenuhi kewajiban perlindungan terhadap warga sipil serta membuka akses bagi distribusi bantuan. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |