
KOTA Padang, Sumatra Barat, akan menjadi tuan rumah simulasi gabungan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami tingkat Sumatra Barat. Wacana ini mengemuka pada Rapat Koordinasi Kebencanaan yang digelar di Aula Abu Bakar Jaar, Kantor Wali Kota Padang, Selasa (24/6).
Simulasi ini rencananya dirancang sebagai latihan berskala besar yang melibatkan hingga 200 ribu peserta dari berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat umum.
"Latihan ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari edukasi langsung bagi masyarakat serta uji coba sistem komando kebencanaan," jelas Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldi.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya penyamaan persepsi antara pemerintah kota, provinsi, dan kabupaten/kota lainnya dalam menghadapi risiko bencana.
"Padang berada di zona merah bencana. Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk memperkuat sistem deteksi dini, evakuasi, dan penanganan pasca-bencana," ujar Fadly.
Sementara itu, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Machfud Daeng Nyonri menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor harus berjalan maksimal.
Ia menyebut latihan ini akan menguji kecepatan dan ketepatan respon seluruh pihak dalam menghadapi bencana.
Selain BPBD Kota Padang, kegiatan ini juga melibatkan BPBD dari Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam.
Skenario latihan mencakup simulasi gempa besar yang disusul tsunami. Peserta akan menjalani evakuasi mandiri, aktivasi posko darurat, serta penanganan korban dan logistik. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun budaya tangguh bencana di Sumatera Barat. (E-2)