
OPERASI Moskona 2025, misi kemanusiaan untuk mencari Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni dihentikan. Operasi ini dimulai sejak 20 April 2025.
Adapun total 510 personel gabungan dikerahkan terdiri atas Polri, TNI, Basarnas, dan instansi terkait lainnya untuk mencari Tomi. Pasukan itu dilengkapi alat seperti spit, long boat, helikopter, drone, dan perlengkapan SAR.
"Ini bukan sekadar tugas, melainkan amanah dan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat dan institusi. Kami tidak akan berhenti memastikan setiap informasi baru tetap kami tindaklanjuti," Kata Kapolda Papua Barat Irjen Jhonny Edison Isir dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5).
Ia menegaskan semangat kemanusiaan akan terus menjadi fondasi utama dalam setiap tugas operasional. Apalagi, ketika menyangkut keluarga besar Polri dan masyarakat Indonesia.
Meski Operasi Moskona baru digelar 20 April, pencarian Tomi disebut telah dilakukan saat pertama kali diinformasikan hilang, yakni pada Desember 2024. Tim pencari melaksanakan berbagai metode penyelamatan mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), penyisiran darat dan air, hingga pemantauan drone.
"Meski hasil pencarian belum membuahkan temuan signifikan, seluruh proses dilaksanakan dengan menjunjung tinggi SOP, keselamatan personel, dan nilai kemanusiaan," ungkap jenderal polisi bintang dua itu.
Iptu Tomi adalah sosok perwira berdedikasi dari Polres Teluk Bintuni. Ia dilaporkan hanyut saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024. Kala itu ia memimpin operasi penangkapan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Komisi III DPR menyoroti kasus ini. Dalam rapat di DPR RI, Senin, 17 Maret 2025, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta membentuk tim pencari fakta di bawah pengawasan Komisi III.
Maka itu, Polri menggelar Operasi Moskona Alpha Bravo (AB) 2025. Operasi ini untuk melaksanakan misi kemanusiaan di Papua Barat, terutama mencari Iptu Tomi Samuel Marbun. (Yon/P-3)