Minat Tinggal di Pusat Kota Masih Tinggi Meski Pasar Stagnan

1 week ago 17
Minat Tinggal di Pusat Kota Masih Tinggi Meski Pasar Stagnan Tinggal di Pusat Kota(Dok. MI)

MESKIPUN pasar apartemen di Jakarta masih menghadapi tantangan, minat terhadap hunian di pusat kota tetap menunjukkan tren positif. Laporan Colliers Indonesia untuk kuartal IV 2023 dan proyeksi 2024 mengungkapkan bahwa permintaan apartemen di pusat kota Jakarta mengalami peningkatan, terutama pada segmen sewa dan investasi.

Pemulihan aktivitas perkantoran setelah pandemi menjadi salah satu faktor yang mendorong permintaan ini. Banyak pekerja mulai mencari hunian yang lebih dekat dengan tempat kerja mereka untuk menghindari waktu perjalanan yang panjang.

Selain itu, konektivitas transportasi publik seperti MRT, LRT, dan TransJakarta semakin memperkuat daya tarik hunian di pusat kota, terutama yang berbasis konsep Transit-Oriented Development (TOD).

Menurut Associate Director Leads Property Indonesia, Martin Samuel Hutapea, menyebutkan bahwa pasokan apartemen di Jakarta mengalami peningkatan sebesar 0,3% year-on-year menjadi 259.900 unit. Namun, ia menilai bahwa terbatasnya proyek baru mencerminkan kehati-hatian pengembang di tengah melemahnya permintaan.

“Tingkat penjualan apartemen sedikit menurun 0,1% quarter-on-quarter menjadi 82,7% akibat adanya proyek baru. Namun, dibandingkan tahun 2023, tingkat penjualan relatif stabil karena sedikitnya proyek baru dan permintaan yang masih lemah,” ujar Martin belum lama ini.

Salah satu faktor yang membantu mempertahankan stabilitas pasar apartemen adalah insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100% yang kembali diberlakukan pemerintah.

Namun, Martin mengingatkan bahwa insentif ini hanya berlaku untuk proyek yang sudah ada dan tidak mencakup proyek yang masih dalam tahap konstruksi.

Ia menilai bahwa insentif tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan progres konstruksi dan strategi pemasaran inovatif untuk menarik lebih banyak pembeli.

Sementara itu, permintaan apartemen di pusat kota Jakarta tetap menunjukkan pertumbuhan. Berdasarkan laporan Colliers, permintaan kumulatif meningkat 0,3% year-on-year mencapai 215.064 unit pada kuartal empat 2024, dengan 693 unit terjual sepanjang tahun.

Di tengah tren ini, The Newton 2 di Ciputra World Jakarta 2 (CWJ2). Pada 2024, proyek ini telah memasuki tahap serah terima unit. Dari total 600 unit yang tersedia, 70% telah terjual, sementara sisanya masih dalam tahap pemasaran.

General Manager Marketing PT Ciputra Development Tbk, Andreas Raditya, mengatakan bahwa konsep pengembangan Newton 2 disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat urban pascapandemi.

Selain menawarkan lokasi yang strategis di pusat kota, proyek ini juga memberikan akses mudah ke berbagai fasilitas bisnis, perbelanjaan, dan hiburan yang menjadi pertimbangan utama bagi banyak konsumen.

“Lokasi yang berada di pusat kota, ditambah dengan akses yang mudah ke fasilitas bisnis dan transportasi publik, membuat Newton 2 menjadi pilihan menarik bagi pekerja dan investor,” kata Raditya.

Dengan tren Work From Office (WFO) yang kembali meningkat, permintaan hunian di pusat kota diprediksi akan terus tumbuh. Proyek dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD), seperti Newton 2 yang berdekatan dengan Stasiun MRT Bendungan Hilir, semakin diminati oleh profesional muda dan eksekutif yang ingin menghemat waktu perjalanan mereka. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |