
MILITER Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza pada Jumat (16/5) pagi waktu setempat. Mereka menargetkan kamp pengungsi al-Mawasi di wilayah selatan dan menyebabkan sedikitnya 36 warga tewas, sebagian besar merupakan pengungsi yang tinggal di lokasi tersebut.
Mengutip laporan dari Al Jazeera, para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka dalam serangan udara sebelum fajar itu, dilarikan ke Rumah Sakit Darurat Kuwait dan Rumah Sakit Nasser yang berada di Kota Khan Yunis.
Sebelumnya, pada Selasa (18/3/2025) malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga melakukan serangan udara di beberapa titik di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeklaim serangan-serangan ini dilakukan karena kelompok perlawanan Hamas menolak proposal perpanjangan gencatan senjata dan pembebasan tawanan yang diusulkan oleh Amerika Serikat.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah berakhir pada 1 Maret 2025. Meskipun demikian, belum terjadi eskalasi besar-besaran karena masih ada upaya dari pihak mediator untuk membawa kedua belah pihak kembali ke meja perundingan demi mencari penyelesaian konflik.
Namun, di tengah upaya mediasi tersebut, Israel justru memutus pasokan listrik ke fasilitas desalinasi air di Gaza dan menutup akses masuk bantuan kemanusiaan, termasuk truk-truk pembawa logistik ke Gaza wilayah yang terkepung itu. (Sputnik-OANA/Ant/I-1)