
SEJUMLAH anak tampak kerap memegang alat kelaminnya sehingga tak jarang orangtua merasa khawatir melihat kebiasaan anak yang sedang senang memegang alat genitalnya, yakni penis atau vaginanya. Melansir dari platform parenting dan perkembangan anak, Instagram @psikologianak.ig, kondisi anak yang sedang senang memegang penis atau vaginanya merupakan hal yang wajar terjadi dan artinya anak sudah memasuki fase phallic.
Apa Itu Fase Phallic? Wajar dan tidak perlu dilarang?
Fase phallic ialah tahapan yang akan dilalui anak pada usia 3-5 tahun. Hal ini sesuai dengan perkembangan psikoseksual anak, di mana anak mulai merasakan sensasi seksual di kelaminnya pertama kali.
Perkembangan Psikoseksual Anak Sesuai Usia
Perkembangan psikoseksual terdiri dari beberapa tahapan, sebagai berikut.
1. 0-2 tahun
Pada usia ini, anak memasuki tahap fase oral, di mana anak sudah mulai merasakan sensasi seksual di area mulut.
2. 2-3 tahun
Selanjutnya anak memasuki fase anal yaitu fase anak-anak mulai merasakan sensasi seksual di duburnya.
3. 3-6 tahun
Pada usia ini, anak akan memasuki fase phallic, di mana anak mulai merasakan sensasi seksual di area kelamin.
4. 6-11 tahun
Selanjutnya, anak-anak memasuki fase laten. Pada fase ini, anak tidak fokus dengan sensasi seksualnya, tapi lebih banyak pada tumbuh kembang fisik dan kognitif, biasanya dirasakan anak yang sudah masuk sekolah.
5. 12 tahun ke atas
Fase genital yaitu tahapan akhir di mana anak sudah memasuki tahapan kehidupan seksual sesungguhnya yang ditandai dengan pubertas.
Lalu, saat melihat anak memegang alat genitalnya, apa yang perlu dilakukan orangtua?
Saat melihat anak memegang alat kelaminnya, orangtua tidak perlu khawatir secara berlebihan, apalagi sampai memarahi anak.
Apabila dimarahi, justru akan terekam dalam memori anak sebagai kejadian yang baginya memegang kelamin/beraktivitas seksual merupakan hal terlarang. Hal ini justru berpotensi memunculkan persepsi buruk terkait seksual di masa depan anak.
Fase phallic wajar akan dilalui setiap anak laki-laki dan perempuan. Biasanya, fase ini berhenti di usia sekitar 5/6 tahun. Oleh karena itu, saat anak sedang melalui fase ini, biarkan saja sejauh tidak mengganggu lingkungan sekitar. Apabila sudah terlalu sering, orangtua bisa mengalihkan ke aktivitas positif yang menyenangkan, seperti bermain.
(H-3)