Melalui Kanti Rimbo, Brigadir Edi Ajari Anak SAD Calistung

4 days ago 16
Melalui Kanti Rimbo, Brigadir Edi Ajari Anak SAD Calistung Anggota Polsek Air Hitam, Polda Jambi, Brigadir Edi Wiswono, tengah mengajari anak Suku Anak Dalam (SAD) belajar calistung.(MI/Solmi)

KEPOLISIAN Daerah Jambi terus memberikan perhatian dan kepedulian kepada warga Suku Anak Dalam (SAD) yang masih hidup marginal di dekat kawasan hutan dan pinggiran desa di Jambi.

Salah satu kepedulian itu dilakuakn dengan memberikan paket-paket bantuan sosial, seperti yang dilakukan Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Krisno H Siregar, Selasa (22/4) lalu di permukiman SAD dekat Desa Tanjung, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun.

Perhatian tersebut secara berkesinambungan juga dilakukan para Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BKTM) yang bertugas di daerah yang beririsan dengan permukiman SAD.

Bakti Polri tersebut dilakukan Brigadir Edi Wiswono, personel BKTM jajaran Polsek Air Hitam, Polres Sarolangun. Sepanjang Kamis (24/4), Edi Siswono melalui kegiatan bertajuk Kanti Rimbo (Sahabat Rimba, Red), mencurahkan perhatian dan tenaganya memotivasi anak-anak SAD di bawah pimpinan Temenggung Bepayung untuk mau belajar.

Brigadir Edi Siswono menjelaskan, kegiatan Kanti Rimbo menyasar anak-anak SAD cukup umur yang tidak berkesempatan mengikuti pendidikan di sekolah formal. Melalui pendekatan rutin dan humanis, anak-anak SAD dan para orangtuanya mau menerima kehadiran Edi Siswono.

“Kita memotivasi dan mengedukasi mereka, tentang pentingnya pendidikan buat menapak kehidupan lebih baik di masa depan. Alhamdulillah, mereka mulai paham, dan membiarkan anak-anak mereka untuk kita ajar membaca, menulis dan berhitung,” beber Edi Siswono.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Sarolangun Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya, menegaskan, warga SAD merupakan bagian dari anak bangsa. Sebagai pelayan masyarakat, ia meminta para personel BKTM yang mengabdi di daerah dekat permukiman SAD, untuk peduli.

“Negara tentu harus juga hadir dan peduli dengan mereka. Dan kami dari Polres Sarolangun berupaya memberikan pengayoman maksimal buat warga Suku Anak Dalam. Sama dengan warga kebanyakan, mereka merupakan mitra untuk mendukung kondusivitas kamtibmas,” ujar Budi Prasetya, Jumat (25/4).

Untuk diketahui, puluhan kepala keluarga warga SAD di bahwa pimpinan kelompok (temenggung) Bebapayung di kawasan Doho, sebagian besar masih hidup nomaden di sisa-sisa kawan berhutan di pinggiran Kecamatan Air Hitam.
 
Sebagian, dengan mengandalkan sesudongan – gubuk tanpa dinding beratapkan terpal plastik -- mereka menumpang berdomisili di sela pepohonan kelapa sawit milik swasta dan warga setempat.

Mata pencarian mereka tidak menentu. Sebagian masih mengandalkan berburu hewan, umbi-umbian dan buah-buahan dari hutan. Sebagian, dengan risiko dimarahi orang, mengumpulkan brondolan sawit yang jatuh di kebun kelapa sawit milik orang.(E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |