
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan harga produk seperti boneka Barbie diperkirakan akan mengalami peningkatan di Negara Paman Sam akibat tarif impor AS. Dia menjelaskan mayoritas boneka Barbie yang diimpor oleh Amerika diproduksi di Indonesia.
"Dengan adanya retaliasi ini akan sangat mempengaruhi harga-harga mainan seperti boneka Barbie," ungkapnya dalam Konferensi Pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kinerja dan Fakta (APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menuturkan saat pemerintah Indonesia bertemu dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent di Washington DC beberapa waktu lalu, pembahasan soal Barbie sempat muncul dalam percakapan.
"Ini karena Amerika pengimpor Barbie paling besar dan produsen terbesar memang dari Indonesia," ucapnya.
Selain Barbie, mainan lain seperti Hot Wheels juga menjadi sorotan pemerintah AS. Hot Wheels adalah merek mainan mobil miniatur yang diproduksi oleh Mattel, perusahaan asal AS. Mainan mobil-mobilan ini juga banyak diproduksi di Tanah Air. Sekilas, mainan anak-anak mungkin terdengar sepele. Namun, Menkeu menegaskan hal tersebut bukan perkara kecil.
"Jangan bilang produk ini tidak penting. Banyak orang tua dan kakek-nenek akan membeli hadiah untuk anak atau cucunya pada perayaan Natal atau Black Friday," imbuhnya.
Kebijakan tarif impor AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump tidak hanya memengaruhi barang-barang konsumsi (merchandise goods), tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat umum di Amerika Serikat. Kemudian, dampak tarif impor AS juga akan terasa pada tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksinya di Tanah Air. (H-3)