
BADAN Pengelola Masjid Istiqlal mengumumkan kepada masyarakat bahwa kegiatan penyembelihan hewan kurban di masjid tersebut akan diselenggarakan pada Sabtu (7/6), bukan seusai Salat Idul Adha 1446 Hijriah.
"Penyembelian hewan kurban di Masjid Istiqlal ini diadakan pada Sabtu, tidak dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Adha. Kenapa? Karena pertimbangannya pada saat Hari Raya Idul Adha itu jamaah yang datang ini sangat membludak, sekitar 100-150 ribu orang," kata Ketua Panitia Idul Adha Masjid Istiqlal, Abu Hurairah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/6).
Abu Hurairah menjelaskan penyembelihan hewan kurban pada hari Sabtu bermaksud untuk memudahkan prosesinya, termasuk di antaranya dalam proses pembagian daging kurban.
Ia menekankan pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal tidak lagi dibagi secara langsung, melainkan didistribusikan kepada pihak yang
telah mengajukan proposal sebelumnya.
"Jadi, saat ini, kami sudah banyak sekali menerima proposal, baik itu dari rumah yatim, panti jompo, disabilitas, masjid, musala, majelis ta'lim, kampus, dan lain sebagainya," ujarnya.
Abu Hurairah mengungkapkan pihaknya nanti akan mengantar daging kurban ke sejumlah lokasi dari pihak pemohon daging kurban tersebut secara langsung.
"Tetapi kalau yang memasukkan proposal itu lembaga-lembaga yang kami sudah kenal, kalau memang dapat kami akan telepon dia yang datang mengambil langsung ke sini. Nah dengan cara itu, dipastikan tidak ada kerumunan massa pada saat hari Sabtu," paparnya.
Hingga saat ini, Abu Hurairah mengungkapkan terdapat sekitar 60 ekor sapi kurban yang telah diterima Masjid Istiqlal.
Pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal akan dilaksanakan pada Jumat (6/6). Rangkaian ibadah akan dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Terdapat beberapa rangkaian kegiatan utama yang akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal, antara lain parade takbiran dan takbiran kenegaraan yang akan dilaksanakan pada Kamis dan Jumat (5-6 Juni 2025) pukul 20.00, pelaksanaan Salat Idul Adha, pemotongan hewan kurban, hingga jamuan makan bersama Presiden RI Prabowo Subianto dengan 2.000 anak yatim. (Ant/Z-1)