Makassar Menuju Transportasi Berkelanjutan

6 hours ago 2
Makassar Menuju Transportasi Berkelanjutan Ilustrasi(MI/Lina Herlina)

DALAM meningkatkan sistem transportasi yang efisien dan ramah lingkungan, Pemerintah Kota Makassar baru saja menerima hasil studi dan rekomendasi kebijakan transportasi berkelanjutan dari program UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT) Future Cities. 

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Inggris dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh konsorsium yang terdiri dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, Vital Strategies, dan mitra lainnya.

Studi mengenai Revitalisasi Angkutan Umum Ber-Standar Pelayanan Minimal (SPM) menunjukkan bahwa penerapan revitalisasi secara bertahap dapat meningkatkan cakupan angkutan umum yang andal di Makassar. 

Diproyeksikan, pada tahun 2029, dengan penerapan 16 rute baru, layanan transportasi publik dapat melayani hingga 650.865 penduduk, meningkat lebih dari 20 kali lipat dibandingkan dengan 30.407 penduduk yang dilayani pada tahun 2025.

Namun, tantangan tetap ada. Studi Keselamatan Jalan mencatat 15 titik rawan kecelakaan (black spot) di Kota Makassar, termasuk Flyover Pettarani, Universitas Bosowa, dan Underpass Simpang Mandai, di mana lansia dan anak-anak termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. 

Selain itu, Kajian Ketahanan dan Mobilitas Kawasan Metropolitan Pesisir (UCRA) menunjukkan bahwa infrastruktur di daerah rawan bencana masih terbatas, yang berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat, terutama saat terjadi banjir. 

Untuk meningkatkan ketahanan kota, studi ini merekomendasikan perbaikan akses jalan, sistem drainase, serta edukasi kebencanaan kepada masyarakat.

Acara serah terima hasil studi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Tim Kelompok Substansi Rekayasa Lalu Lintas Jalan, Ahmad Ardiansyah, dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Makassar, H Andi Muh Yasir.

Ahmad Ardiansyah menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam manajemen transportasi, yang melibatkan pengaturan permintaan, kebijakan ekonomi, dan sistem infrastruktur yang lebih baik. 

“Dengan dukungan penuh dan koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan, kita dapat mewujudkan sistem transportasi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara Yasir mengatakan, transportasi adalah elemen penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan perkotaan. Namun, tantangan seperti kemacetan dan keterbatasan anggaran infrastruktur masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis diperlukan untuk mengembangkan sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Direktur Pembangunan Internasional Inggris untuk Indonesia, Amanda McLoughlin, juga menyampaikan komitmen Pemerintah Inggris untuk mempromosikan opsi transportasi publik yang berkelanjutan dan inklusif. 

“Sebagai kota pesisir yang vital, Makassar menghadapi tantangan unik terkait kerusakan infrastruktur akibat risiko iklim. Kami berharap inisiatif ini dapat membantu memperkuat Kota Makassar dengan menghadirkan fasilitas jalan yang lebih berketahanan dan meningkatkan keselamatan,” ujarnya.

Ary Lesmana dari WRI Indonesia menambahkan, hasil studi dan rekomendasi ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan sistem transportasi yang lebih inklusif, aman, dan rendah karbon di Makassar. "Kami berharap rekomendasi ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas mobilitas perkotaan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," tambahnya

Acara serah terima diakhiri dengan pameran yang membahas temuan-temuan dari studi yang telah dilakukan, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sistem transportasi yang lebih baik di Makassar. (LN/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |