
DENGAN begitu banyak pola makan yang menekankan makronutrien seperti protein atau menghilangkan makanan seperti roti, mudah untuk melupakan pola makan seimbang dapat memberi Anda vitamin dan mineral penting yang Anda butuhkan agar tubuh berfungsi secara optimal.
Apakah Anda sering mengonsumsi makanan seperti bayam, kacang almond, kacang hitam, dan roti gandum? Jika Anda menghindari makanan ini, pola makan Anda bisa jadi relatif rendah magnesium.
Magnesium membantu tubuh menghasilkan energi, mensintesis protein, dan membuat DNA. Tubuh Anda juga membutuhkan magnesium untuk menghasilkan ATP guna memberi sinyal kontraksi otot dan impuls saraf.
Magnesium juga merupakan elektrolit yang membantu memindahkan elektrolit lain seperti kalium, natrium, dan kalsium melalui sel-sel Anda. Lebih dari 600 reaksi enzim, termasuk pemecahan glukosa, membutuhkan magnesium.
Pria membutuhkan setidaknya 400 miligram magnesium sehari. Perempuan harus mengonsumsi 310 miligram.
Jika mengonsumsi banyak makanan olahan atau yang sudah dimurnikan, Anda mungkin tidak mendapatkan banyak magnesium. Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengatur banyak proses penting tubuh sekaligus membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, demensia, dan gangguan psikologis.
Magnesium turunkan tekanan darah tinggi
Meskipun akhir-akhir ini banyak kritik tentang mineral dan zat aditif pada air minum, mungkin ada manfaatnya jika Anda menambahkan magnesium ke dalam air minum Anda. Konsumsilah air minum yang mengandung banyak magnesium dan kalsium.
Menurut ulasan tahun 2021 di Nutrients, para peneliti memperhatikan beberapa tahun lalu bahwa negara bagian dengan air minum paling bermineral memiliki tingkat stroke yang lebih rendah. Meskipun natrium dan kalium dapat memengaruhi tekanan darah Anda, kalsium dan magnesium juga berperan sekunder dalam mengatur tekanan darah Anda.
Magnesium yang rendah juga dapat menyebabkan pengerasan arteri, masalah metabolisme lemak, dan penumpukan plak di pembuluh darah Anda. Mengonsumsi suplemen magnesium dapat mengurangi penumpukan plak ini.
Ulasan lain tahun 2021 di Nutrients mengamati efek keseluruhan suplemen magnesium dalam 49 penelitian. Pada orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati, 600 miligram magnesium dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Suplemen magnesium tidak akan banyak membantu tekanan darah Anda jika tekanan darah Anda normal atau Anda sedang mengonsumsi obat tekanan darah.
Orang dengan tekanan darah tinggi biasanya diminta menurunkan asupan natrium sambil meningkatkan asupan kalium dalam makanan mereka, tetapi kadar magnesium yang rendah juga dapat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Makanan yang mengandung banyak natrium akan menguras magnesium dalam tubuh.
Kadar magnesium yang rendah dapat membuat pembuluh darah bereaksi berlebihan dan meningkatkan tekanan darah. Di sisi lain, makanan yang kaya magnesium cenderung juga mengandung sedikit natrium dan banyak kalium.
Magnesium kurangi risiko diabetes
Salah satu fungsi magnesium dalam tubuh adalah membantu mengatur gula darah Anda. Gula darah tinggi atau insulin menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak magnesium melalui urine.
Orang dengan diabetes tipe 2 atau masalah sensitivitas insulin cenderung mengalami kekurangan magnesium yang dapat mempersulit tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Tes darah mungkin tidak menunjukkan kekurangan magnesium karena kadar magnesium yang rendah berada pada tingkat sel.
Tinjauan tahun 2016 dalam Nutrients menemukan bahwa makanan yang mengandung banyak magnesium dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 17%.
Suplemen magnesium dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, menurut tinjauan tahun 2016 di European Journal of Clinical Nutrition. Namun, perbedaan ini sedikit. Pada orang dengan risiko diabetes tinggi, suplemen magnesium mengurangi kadar glukosa plasma.
Meskipun suplemen magnesium tidak menyeimbangkan kadar gula darah dengan baik, suplemen tersebut dapat membantu meningkatkan fungsi jantung penderita diabetes. Dalam studi tahun 2019 di JCI Insight, tikus penderita diabetes yang diberi suplemen magnesium memiliki fungsi jantung lebih baik. Magnesium juga meningkatkan produksi energi di sel-sel jantung mereka dan mengurangi kerusakan mitokondria.
Magnesium kuatkan fungsi paru-paru penderita asma
Mungkin mengejutkan mengetahui peran magnesium dalam asma. Karena magnesium mengendalikan kontraksi otot Anda, magnesium dapat membantu merelaksasi saluran udara dan mengurangi penyempitan di paru-paru.
Jika kadar magnesium rendah, hal itu dapat menyebabkan otot-otot tersebut mengalami kejang. Meskipun kekurangan magnesium tidak menyebabkan asma, hal itu dapat memperburuk gejala asma.
Menurut studi tahun 2016 di Pulmonary Medicine, kadar magnesium dan vitamin D yang rendah dikaitkan dengan asma yang lebih parah. Magnesium bermanfaat bagi anak-anak penderita asma.
Satu artikel tahun 2016 di Cochrane Database of Systematic Reviews menyelidiki seberapa baik magnesium sulfat intravena mengurangi kemungkinan kunjungan ke rumah sakit karena asma. Magnesium sulfat mengurangi kemungkinan masuk rumah sakit hingga 68%.
Magnesium dapat membantu fungsi paru-paru bagi penderita asma. Suatu tinjauan tahun 2019 di NPJ Primary Care Respiratory Medicine menemukan bahwa suplemen magnesium meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita asma ringan atau sedang setelah delapan minggu.
Karena magnesium tidak meningkatkan volume paru-paru atau mengurangi frekuensi gejala asma, diperlukan lebih banyak penelitian untuk merekomendasikan suplemen magnesium untuk mengobati asma.
Magnesium atasi stres dan gangguan psikologis
Magnesium terlibat dalam banyak proses yang memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menangani stres. Jika kekurangan magnesium, sistem saraf dapat bekerja berlebihan, yang menyebabkan gejala terkait stres seperti kelemahan otot, kelelahan kronis, dan nyeri.
Anda juga lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan gejala kesehatan mental lain. Magnesium membantu mengatur neurotransmiter otak, mengurangi peradangan, dan mendukung kemampuan tubuh melawan radikal bebas.
Menurut tinjauan tahun 2020 di Nutrients, suplemen magnesium dapat mengurangi gejala stres psikologis, seperti kelelahan, mudah tersinggung, dan masalah tidur. Magnesium juga mendukung tidur Anda dengan membantu tubuh Anda rileks.
Mengonsumsi 250 miligram magnesium sehari selama empat minggu dapat menurunkan kadar kortisol. Suplemen dengan dosis magnesium yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan variabilitas detak jantung (yang mengukur respons stres) dan penurunan skor stres sebesar 45%.
Magnesium juga dapat membantu mengatasi depresi ringan atau sedang. Dalam studi tahun 2017 di PLoS One, orang yang mengonsumsi hampir 250 miligram magnesium sehari selama enam minggu secara signifikan menurunkan gejala kecemasan dan depresi mereka.
Magnesium tingkatkan fungsi kognitif
Meskipun tidak ada obat untuk demensia, magnesium dapat membantu melindungi otak Anda dari penurunan kognitif. Magnesium dapat melewati sawar darah-otak untuk membantu mengatur proses yang terkait dengan memori dan pembelajaran serta mendukung fungsi kognitif secara keseluruhan.
Magnesium membantu proses otak seperti mengurangi peradangan, membersihkan racun otak, dan melindungi sel-sel otak dari kerusakan. Orang dewasa yang lebih tua yang mengonsumsi lebih banyak makanan kaya magnesium memiliki kinerja kognitif yang lebih baik daripada mereka yang mengonsumsi lebih sedikit magnesium dalam makanan mereka, menurut artikel tahun 2020 di European Journal of Nutrition.
Satu artikel tahun 2021 di Clinical Chemistry mencocokkan kadar magnesium darah pada lebih dari 100.000 orang dengan risiko demensia mereka. Konsentrasi magnesium yang rendah dan tinggi dikaitkan dengan risiko demensia vaskular yang lebih tinggi.
Analisis tersebut juga menemukan bahwa diabetes tipe 2 sebagian menjelaskan hubungan ini. Faktor-faktor seperti merokok, stroke, dan tekanan darah tinggi juga berperan dalam risiko demensia.
Magnesium valproat dapat melengkapi pengobatan bagi penderita demensia. Tinjauan sistematis tahun 2022 dalam jurnal Medicine menganalisis hasil dari 22 penelitian dan menemukan bahwa magnesium valproat dapat meningkatkan fungsi kognitif, aktivitas sehari-hari, dan gejala perilaku yang terkait dengan demensia jika dikombinasikan dengan pengobatan standar. Magnesium juga meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi peradangan. (Health Digest/I-2)