
LONCENG gereja di seantero Roma mulai berdentang setelah Vatikan mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus, Senin (21/4) pagi waktu setempat, pada usia 88 tahun.
Paus meninggal saat sebagian besar warga Italia libur kerja karena Senin Paskah adalah hari libur nasional di Italia.
Banyak warga Italia biasanya menghabiskan hari itu dengan bertemu keluarga dan teman serta berkumpul untuk piknik.
Kemungkinan besar banyak yang akan mempertimbangkan kembali rencana mereka mengingat meninggalnya Paus.
Kewafatan Paus Fransiskus pada Senin pagi pasti mengejutkan banyak orang, setelah ia tampil beberapa kali di depan publik selama akhir pekan Paskah.
Paskah adalah hari raya terpenting dalam kalender Kristen dan meskipun Fransiskus tidak memimpin kebaktian utama Minggu Suci dan Paskah, ia tampil sebentar.
Hari-Hari Terakhir
Bagaimana Paus Fransiskus menghabiskan hari-hari terakhirnya?
Pada hari Kamis (17/4), Paus Fransiskus menghabiskan waktu selama 30 menit di sebuah penjara di Roma.
Pada hari Sabtu (19/4), Paus mengunjungi Basilika Santo Petrus pada malam hari.
Pada hari Minggu (20/4), ia menghibur banyak orang setelah memberikan berkat Paskah tradisional dari balkon Basilika Santo Petrus. Ia menyampaikan berkat ‘Urbi et Orbi’ kepada ‘Kota Roma’ (Urbi) dan ‘Dunia’ (Orbi) sementara seorang ajudan membacakan pidatonya. Hanya Paus yang dapat menyampaikan berkat ini.
Suara pemimpin umat Katolik sedunia itu terdengar lemah tetapi ia muncul tanpa alat medis kanula hidung yang selama ini dikenakannya untuk menerima oksigen saat ia berkata, “Saudara-saudari, Selamat Paskah.”
Paus kemudian menyapa kerumunan yang bersorak-sorai di Lapangan Santo Petrus dari mobil Paus, pertama kalinya ia melakukannya sejak dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya pada hari Minggu Paskah, sebelum memberikan berkat, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan pribadi dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance. (CNN/B-3)