Lebaran Tinggal Hitungan Hari, Bapanas Gencarkan Gerakan Pangan Murah

3 weeks ago 14
Lebaran Tinggal Hitungan Hari, Bapanas Gencarkan Gerakan Pangan Murah Seorang warga membawa beras SPHP saat Gerakan Pangan Murah (GPM) di pelataran eks MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara.(ANTARA/Andry Denisah)

PEMERINTAH terus mengambil sejumlah langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan laju inflasi.

"Bersama pemerintah daerah, kami terus mendorong pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjadi salah satu andalan pemerintah sebagai stabilisator pangan pokok di tingkat daerah. Hingga saat ini, telah terlaksana sebanyak 2.384 kali kegiatan di 31 provinsi dan 224 kabupaten/kota menggunakan APBN, APBD, maupun secara mandiri," ujar Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yulianis dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Selasa (25/3).

Dalam rangka menghadirkan pangan pokok agar lebih dekat ke masyarakat, lanjut Nita, pemerintah juga telah meluncurkan Operasi Pasar Pangan Murah yang dipusatkan melalui jaringan Kantor PT Pos Indonesia se-Indonesia.

"Operasi Pasar Pangan Murah ini berkolaborasi dengan lintas K/L, BUMN Pangan, dan pelaku usaha pangan, telah terlaksana di 3.158 titik dari target total 6.845 titik. Periode pelaksanaan OP Pangan Murah pada 24 Februari-29 Maret 2025," tuturnya.

Strategi aksi lainnya dilaksanakan dengan memaksimalkan kerja sama antardaerah dalam bentuk program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dan memperbanyak penyebaran kios pangan sebagai alternatif masyarakat dalam mengakses pangan pokok strategis yang berkualitas dengan harga terjangkau.

"Hingga saat ini, terdapat 484 kios pangan di 32 provinsi dan 108 kabupaten/kota yang menyediakan bahan pangan pokok setiap hari dengan harga terjangkau," beber dia.

Nita mengungkapkan, ketersediaan komoditas pangan pokok strategis secara umum mencukupi. Ia mengimbau agar masyarakat berbelanja secara bijak menyesuaikan dengan kebutuhannya.

"Ramadan menjadi momentum yang pas untuk mengubah kebiasaan kita dari yang kerap menyisakan makanan, menjadi lebih menghargai makanan dengan menghabiskannya. Selain itu, langkah setop boros pangan bisa dimulai dari cara berbelanja yang bijak, yaitu berbelanja sesuai kebutuhan saja," terang Nita.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan GPM dan operasi pasar akan terus dijalankan hingga menjelang lebaran, sehingga masyarakat bisa beribadah lebih tenang, dan lebih khusuk.  

"Gerakan Pangan Murah dan operasi pasar ini untuk masyarakat luas, pemerintah hadir untuk menyediakan bahan pangan yang terjangkau.  Adapun terkait ketersediaan pangan, itu cukup dan aman. Sudah kita hitung semua. Tinggal kita pastikan distribusinya merata dan sampai ke semua titik. Jadi Ramadan tenang dan menyenangkan seperti arahan Bapak Presiden dapat terwujud. Tenangnya seperti apa, bahwa harga-harga akan terjangkau dan tersedia bagi masyarakat," ujar Arief.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan, untuk komoditas beras dan jagung saat ini sedang berada pada puncak panen sehingga ketersediaannya mencukupi.

"Beras dan jagung yang saat ini sedang dalam masa panen diharapkan entitas milik negara lain seperti BUMN maupun BUMD dapat juga menyerap sebagai stok sekaligus menjaga nilai tukar petani. Namun sejumlah komoditas lainnya perlu diwaspadai seperti bawang merah dan cabai rawit merah. Saya berharap Badan Pangan Nasional dapat membantu distribusi cabai dari wilayah produsen ke wilayah konsumen dengan harga tinggi menggunakan Fasilitasi Distribusi Pangan," pungkas Tito. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |