Layanan Fast Track Mudahkan Pemberangkat Jemaah Calon Haji

4 hours ago 2
Layanan Fast Track Mudahkan Pemberangkat Jemaah Calon Haji Jemaah haji memilih koper masing-masing.(MI/Faishol Taselan)

LAYANAN fast track atau Mecca route yang diterapkan di Bandara Udara Juanda Surabaya, Jawa Timur, selama proses pemberangkatan haji sangat efisien. Jemaah haji lebih awal berangkat menuju bandara kurang lebih 7 jam sebelum pesawat take off.

“Adanya layanan fast track dapat menghemat waktu jemaah setibanya di bandara tujuan, baik Prince Muhammad bin Abdul Aziz Madinah maupun King Abdul Aziz International Airport Jeddah,” kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Muhamad As’adul Anam di Surabaya, Minggu (4/4).

Dinilai lebih cepat, kata dia, sebab proses pengecekan dokumen keimigrasian (pre departure clearance), seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di Bandara Juanda Surabaya.

“Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan adanya fast track, urusan dokumen jemaah haji sudah diselesaikan dulu di Indonesia sehingga mempermudah para jemaah haji untuk menyelesaikan administrasi masuk ke Tanah Suci,” tuturnya.

Ia menambahkan, berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, pihak bandara telah meningkatkan beberapa fasilitas dalam pelayanan Mecca route ini yaitu perluasan ruang tunggu, penambahan ac, eskalator dan lift guna memudahkan para jemaah menuju area Mecca route.

Sementara itu, hingga kini embarkasi Surabaya telah memberangkatkan tujuh kelompok terbang (kloter) ke Tanah Suci. Total jemaah dan petugas yang telah berangkat sejumlah 2.651 orang atau sekitar 7% dari total keseluruhan 97 kloter yaitu 36.845 orang.

Hari ini, ada empat kloter yang berangkat ke tanah suci, yakni kloter 4 dari Kabupaten Trenggalek, kloter 5 dan 6 dari Kabupaten Kediri serta kloter 7 dari Kabupaten Nganjuk.

Embarkasi Surabaya telah menerapkan sistem layanan fast track atau Mecca Route sehingga jemaah haji lebih awal berangkat menuju bandara kurang lebih 7 jam sebelum pesawat take off.

Anam menjelaskan hingga hari ketiga masa operasional haji ini, barang-barang temuan yang diamankan seperti membawa rokok lebih dari dua slop, salah penempatan power bank dan gunting.

“Para jemaah diizinkan membawa rokok sejumlah 2 slop atau maksimal 200 batang. Lebih dari itu akan diamankan. Powerbank yang diizinkan adalah maksimal kapasitas 20.000 mAH dan harus dalam tas kabin,” katanya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |