Larangan Pendukung Tandang di Sepak Bola Indonesia Diperpanjang

1 day ago 5
Larangan Pendukung Tandang di Sepak Bola Indonesia Diperpanjang Ilustrasi--Pendukung Persib Bandung menyalakan suar usai laga BRI Liga 1 melawan Persikabo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023).(ANTARA/Raisan Al Farisi)

KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan larangan suporter tim tandang di sepak bola Indonesia diperpanjang, setelah sebelumnya larangan itu berlaku dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Larangan kehadiran suporter tim tamu seharusnya berakhir pada tahun ini, namun perpanjangan hukuman ini membuat kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1 Indonesia, masih tanpa geliat suporter tim tamu.

"Belum (diizinkan suporter tim tamu hadir). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," kata Erick ditemui awak media setelah berakhirnya Kongres Biasa PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/6).

Erick mengungkapkan diperpanjangnya larangan ini adalah karena ulah suporter Persib Bandung yang 'bereaksi berlebihan' saat merayakan juara back-to-back Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu.

Kala itu, suporter Persib menyalakan flare dan petasan, hingga membuat laga Liga 1 melawan Persis Solo itu terhenti dua kali. 

Pelatih Persib Bojan Hodak dan sejumlah pemain sempat memohon untuk menghentikan aksi tidak terpuji itu, namun tidak digubris.

Hal ini membuat seisi stadion ditutupi oleh asap dan karena tak memungkinkan lagi melanjutkan laga, wasit Rio Permana Putra menghentikan pertandingan, walaupun laga masih menyisakan empat menit.

Kondisi lapangan yang semakin berkabut karena ditutupi oleh asap, membuat seremonial juara juga sempat tertunda. 

Pesta juara Persib itu juga semakin 'ternoda' setelah suporter berbondong-bondong turun dan masuk ke lapangan. Situasi ini membuat fasilitas di stadion GBLA rusak .

"Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah setelah peristiwa besar Kanjuruhan. Liga masih terjadi hal-hal, tapi tidak bisa salahkan klub dan liga saja. Kita harus introspeksi, suporter introspeksi, contoh ya lihat di Bandung kemarin. Akhirnya rugi. Dan yang paling sedih
kemarin ada perwakilan FIFA," jelas Erick.

"Akhirnya keputusan FIFA apa, yang tadinya (hukuman larangan kehadiran suporter tim tamu) dua tahun, jadi diperpanjang. Jadi sedih," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |