KPAI : Dalam 3 Bulan, 320 Siswa Diduga Keracunan MBG, Setuju Dilanjutkan?

12 hours ago 7
 Dalam 3 Bulan, 320 Siswa Diduga Keracunan MBG, Setuju Dilanjutkan? ilustrasi(Antara Foto)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sejumlah masalah masih meliputi program makan bergizi gratis (MBG). Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyampaikan, dalam kurun waktu 3 bulan, sedikitnya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG.

 Sejumlah daerah yang mendapati kasus keracunan itu, kata Jasra, di antaranya Cianjur, Jawa Barat, lalu Sukoharjo, Batang, dan Semarang di Jawa Tengah. Kemudian Pandeglang Banten, Empat Lawang Sumatera Selatan, Kupang dan Sumba Timur di NTT, Bombana Sulawesi Tenggara, dan Nunukan Kalimantan Utara.

Angka keracunan itu, kata Jasra, sekitar  0,0156% kasus jika dibandingkan dengan  penerima manfaat program MBG yang  sudah mencapai 2,05 juta anak per Maret 2025. Mengacu pada standar WHO, tingkat toleransi keracunan makanan dalam program makan bersama sebesar 0,1%-0,5%.

Sejak MBG dilaksanakan 6 Januari 2025, pihaknya telah mengunjungi pelaksanaan di beberapa daerah, antara lain Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

"Tapi tentu angka ini menjadi tidak menjadi acuan karena kita inginnya zero accident. Kita tahu pasca-kejadian ada anak yang cemas, ibu yang khawatir, dan pertaruhan kepercayaan publik terhadap program ini," kata Jasra dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Jumat (2/5).

Aspek Positif

Di sisi lain, Jasra beranggapan bahwa aspek positif MBG lebih besar. Apalagi saat ini berbagai industri makanan dan minuman yang mempengaruhi kesehatan anak, termasuk konsumsi industri candu, merebak di masyarakat.

"Bagi KPAI program MBG adalah solusi terbaik agar anak berbudaya, tereduksi, dengan makan dan minum yang mengandung gizi seimbang. Tidak mudah anak memilih makanan, minuman dan jajanan yang bisa dikonsumsi ideal, memenuhi gizi seimbang, fresh, aman, nyaman, halal, dan menyehatkan," katanya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |