Konten Kreatif Berpeluang Jadi Komoditas Ekonomi Strategis

1 day ago 8
Konten Kreatif Berpeluang Jadi Komoditas Ekonomi Strategis Ilustrasi(freepik.com)

KIPRAH pengusaha muda asal Cirebon, Ahfas Faishal, mendapat sorotan. Melalui perusahaannya, PT Dirajati Baginda Mulia, pria kelahiran 6 September 1987 itu membuktikan pelaku usaha dari daerah mampu menembus panggung nasional hingga industri digital global.

Berbasis di Cirebon, Jawa Barat, PT Dirajati Baginda Mulia awalnya berfokus pada sektor konstruksi, pengadaan barang, dan jasa. Di bawah kepemimpinan Ahfas, perusahaan ini berkembang pesat dan jadi mitra pemerintah dalam berbagai proyek strategis. Perusahaan tersebut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur serta penyediaan layanan teknis untuk berbagai instansi publik dan swasta.

“Bagi kami, konstruksi bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga bagian tanggung jawab membangun negeri secara menyeluruh,” ujar Ahfas, Selasa (3/6).

Seiring dengan percepatan transformasi digital, dia mengambil langkah strategis dengan merambah sektor ekonomi kreatif. Melalui unit usaha baru di bawah bendera perusahaan sama, dia membentuk agensi digital yang khusus menangani pengembangan konten dan talenta live streaming di platform TikTok.

Agensi ini tidak hanya beroperasi di Indonesia, tapi telah berekspansi ke lima negara lainnya yakni, Malaysia, Filipina, Taiwan, Jepang, dan Turki. Dengan pendekatan profesional dan dukungan teknologi, agensi tersebut memberikan pelatihan, manajemen konten, serta strategi monetisasi bagi para kreator.

“Kami mau menciptakan jembatan antara potensi lokal dan pasar global. Banyak talenta muda di daerah yang sebenarnya memiliki potensi besar, hanya belum mendapatkan akses atau arahan yang tepat,” kata Ahfas. Langkah ekspansi ini menempatkan perusahaanya jadi salah satu pionir agensi kreator Indonesia yang merambah pasar digital internasional. Menurut Ahfas, konten kreatif bisa menjadi komoditas ekonomi strategis jika didukung ekosistem yang tepat.

Selain fokus pada pengembangan bisnis, Ahfas juga aktif dalam kegiatan sosial. Dia menggagas program pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan literasi digital untuk anak muda, terutama di daerah yang belum banyak tersentuh teknologi. Menatap masa depan, ia menyiapkan langkah lanjutan lewat pengembangan unit usaha berbasis teknologi ramah lingkungan, pendidikan digital, dan penguatan konten lokal berbasis komunitas.

“Tujuan kami sederhana yakni, membangun ekosistem usaha yang bukan hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat,” tegasnya.

Ahfas optimistis dengan semangat kewirausahaan, apabila disertai visi jangka panjang serta kepedulian sosial, mampu membawa perubahan nyata dari daerah untuk Indonesia, bahkan dunia. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |