
PERLAMBATAN ekonomi dengan pertumbuhan PDB Indonesia yang hanya 4,87% pada kuartal I 2025 turut memengaruhi kebiasaan konsumen dalam berbelanja. Inflasi yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi telah menggeser perilaku konsumen menjadi lebih selektif saat berbelanja, lebih mengutamakan nilai, dan lebih cerdas dalam memanfaatkan promosi dalam membeli berbagai kebutuhan.
Menyadari perubahan ini, ShopBack, platform belanja dan rewards terkemuka di Asia-Pasifik, terus menjadi pendamping terpercaya bagi jutaan masyarakat Indonesia dengan menawarkan cara berbelanja daring yang lebih cerdas, lebih menguntungkan, dan lebih ramah anggaran.
Head of Commercial at ShopBack Indonesia Yolanda Margaretha mengungkapkan, ShopBack berkomitmen untuk terus menjadi platform belanja yang dapat membantu masyarakat mendapatkan pengalaman belanja online yang lebih efisien, hemat, dan menyenangkan.
"Kami memberikan para pengguna ShopBack dengan rewards berupa cashback yang bisa dicairkan kembali jadi uang tunai atau pulsa dari setiap transaksi belanja yang dilakukan melalui ShopBack," ungkap Yolanda dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (3/6).
Untuk merayakan hari jadinya yang ke-11, ShopBack meluncurkan kampanye spesial mulai 6 hingga 15 Juni 2025 di Indonesia. Kampanye ini menampilkan bonus cashback hingga Rp 1 juta, jutaan voucher belanja gratis, dan hadiah menarik lainnya seperti 2 gram emas, Samsung Galaxy Z Flip 5, voucher listrik PLN senilai Rp1 juta, serta 11 hadiah kejutan dari merchant dan mitra merek ternama.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari, mulai dari fesyen dan elektronik, hingga kebutuhan sehari-hari dan perjalanan.
Melalui kemitraan dengan lebih dari 700 merchant terkemuka, termasuk marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada, dan platform perjalanan seperti Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, serta Trip.com, ShopBack menjadikan setiap transaksi lebih menguntungkan.
Yolanda menjelaskan pengalaman belanja online yang menyenangkan tidak hanya tentang diskon dan gratis ongkos kirim (ongkir). "Ini adalah tentang mendapatkan nilai nyata dan berwujud dari setiap pembelian. Cashback adalah cara kami untuk menghargai kebiasaan belanja cerdas, membantu pengguna memaksimalkan setiap transaksi dan ini berlaku untuk siapa saja mengingat aktivitas belanja online juga dilakukan oleh berbagai kalangan usia," jelasnya.
Kesadaran akan hal ini turut menyumbang pertumbuhan bisnis di ShopBack hingga dua kali lipat pada 2024 lalu, sesuai dengan survei Jakpat yang melibatkan gen Z, milenial, dan gen X dalam mengetahui perilaku dan kebiasaan belanja online di Indonesia. Hasil survei tersebut menyebutkan 91% responden melakukan transaksi online pada paruh kedua 2024, atau 9 dari 10 orang mengaku bertransaksi online.
Oleh karena itu, tren perilaku dan kebiasaan belanja online ini turut berkontribusi pada pemberian cashback kepada seluruh pengguna ShopBack yang mencapai total Rp90 miliar. Jumlah ini mencakup transaksi di dua kategori unggulan yaitu kategori perjalanan atau travel senilai 67% atau Rp61 miliar dan kategori marketplace senilai 33% atau Rp29 miliar.
Di Indonesia, ShopBack membantu pengguna mendapatkan cashback hingga 30% setiap kali mereka berbelanja melalui aplikasi atau situs web ShopBack. Cashback dapat diperoleh di berbagai kategori, mulai dari kebutuhan sehari-hari dan gadget hingga pemesanan perjalanan tanpa minimum pembelanjaan.
Yolanda mengatakan hal yang membedakan ShopBack adalah model cashback yang nyata. Pengguna dapat menarik penghasilan ke rekening bank jika telah memiliki saldo cashback minimal Rp50.000 atau menukarnya menjadi pulsa telepon dengan ketentuan pengguna harus memiliki saldo cashback minimal Rp25.000.
"Pendekatan yang sederhana dan fleksibel ini telah menjadikan ShopBack alat penting dalam kebiasaan belanja digital lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia," katanya. (Fal/E-1)