
Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu. Serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar juga semakin meningkatkan eskalasi ketegangan di kawasan.
Televisi nasional Iran, Press TV, menyatakan serangan dilakukan pada Senin (23/6) malam waktu setempat.
"Angkatan Bersenjata Iran melancarkan serangan rudal yang kuat dan menghancurkan terhadap pangkalan Al Udeid di Qatar untuk merespons agresi AS," menurut media Iran itu.
Jumlah rudal yang ditembakkan dalam serangan adalah sama dengan jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir Iran. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pesan langsung kepada Washington dan sekutunya.
"Pesan kita kepada Gedung Putih dan sekutunya jelas. Iran tak akan membiarkan agresi terhadap kedaulatan dan tanah airnya tanpa balasan," kata IGRC dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar menyebut telah mencegat serangan rudal Iran dengan sistem pertahanan udara. Tidak ada korban jiwa yang jatuh. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar kemudian mengecam keras serangan Iran. Menurutnya, itu secara terang-terangan melanggar kedaulatan Qatar, ruang udaranya, hukum internasional, dan Piagam PBB. Mereka menegaskan bahwa Qatar memiliki hak untuk membalas secara proporsional dan langsung terhadap agresi berdasarkan hukum internasional.
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan eks menteri luar negeri Iran, Ali Akbar Velayati, memperingatkan bahwa negara manapun yang mengizinkan wilayahnya digunakan sebagai pangkalan AS, apalagi untuk dukungan serangan AS terhadap Iran, dianggap sebagai sasaran tembak yang sah bagi Iran. (Ant/E-3)