Ketua Apindo Jawa Barat Keluhkan Oknum Ormas yang Rugikan Dunia Usaha

3 weeks ago 13
Ketua Apindo Jawa Barat Keluhkan Oknum Ormas yang Rugikan Dunia Usaha Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik,(MI/BAYU ANGGORO)

KEBERADAAN oknum organisasi masyarakat (ormas) sangat meresahkan bagi pengusaha di Jawa Barat. Berbagai gangguan kerap dirasakan sehingga berdampak terhadap kerugian dunia usaha.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, mengatakan, gangguan oknum ormas terhadap dunia usaha tidak hanya dilakukan di kawasan industri, namun dirasakan juga perusahaan-perusahaan yang berada di luar kawasan industri. Berbagai modus ditempuh sekelompok orang tersebut yang semuanya bermotif ekonomi.

"Ada pemaksaan untuk menggunakan material bangunan dari mereka, intervensi untuk memasukkan tenaga kerja, serta pemaksaan untuk menyalurkan katering atau barang lainnya," kata Ning, di Bandung, Rabu (19/2).

Selain itu, menurut dia, berbagai kerugian lain kerap dialami pelaku usaha oleh ulah mereka seperti pungutan liar (pungli) dengan dalih uang keamanan, pungli kepada kendaraan logistik yang masuk, hingga pemblokiran akses menuju perusahaan dan kawasan industri.

"Mereka juga ada yang memaksa untuk mengelola limbah," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Ning, pihaknya tidak keberatan jika oknum ormas tersebut memenuhi kualifikasi pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, dalam praktiknya kriteria tersebut tidak dipenuhi malah terkesan asal-asalan.

"Contohnya dalam katering. Awalnya suplai berjalan lancar selama 1-2 minggu, namun kemudian terlambat mengirimnya, atau ada perbedaan kualitas," ujarnya.

Hal serupa pun terjadi pengiriman material bangunan, yang awalnya dikirim lancar namun ada kendala di kemudian hari.

"Dikirimnya terlambat, spesifikasi yang berbeda, dan minimnya pengetahuan tentang material," ujarnya seraya menyebut hal ini terjadi pada pengelolaan limbah.

Adapun terkait rekruitmen tenaga kerja, oknum ormas yang menyalurkan seringkali tidak memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan. "Tidak mempertimbangkan aspek legalitas dan kelayakan calon pekerja," tegas Ning.

Karena itu, pihaknya memilih bekerja sama dengan lembaga penyalur tenaga kerja yang kredibel agar tidak merugikan di kemudian hari.

Dia berharap adanya penegakkan hukum sehingga ulah oknum ormas ini tidak merugikan dunia usaha.

Ning meminta pemerintah membina ormas bahkan masyarakat luas akan pentingnya menjaga iklim usaha yang baik demi pertumbuhan ekonomi.

"Perusahaan-perusahaan ini sumber penghidupan bagi ribuan keluarga," katanya.

Menurut dia, masyarakat harus meningkatkan kompetensi agar bisa bermitra secara baik dengan pelaku usaha.

"Pembinaan dan pelatihan harus diikuti dengan penegakkan hukum agar memberi efek jera.  Jawa Barat ini memiliki potensi yang besar, tapi angka pengangguran tinggi. Jangan sampai investor jera untuk menanamkan modal di Jawa Barat," tegasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |