Kementerian ESDM Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji Selama Ramadan dan Lebaran

3 weeks ago 15
Kementerian ESDM Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji Selama Ramadan dan Lebaran Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung melakukan pemeriksaan BBM saat melakukan kunjungan ke Cirebon.(MI/NURUL HIDAYAH)

WAKIL Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama masa Ramadan dan Idul Fitri  2025.

“Hari ini, kami Posko Nasional Sektor ESDM untuk Ramadan dan Idul Fitri 2025, melakukan pengecekan terhadap ketersediaan BBM, elpiji, serta keandalan kelistrikan,” tutur Yuliot, Jumat (28/3).

Dia menambahkan stok BBM untuk seluruh wilayah di Indoneisa lebih dari cukup. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah menambah stok sebesar 10–20% agar kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri tetap tercukupi.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga telah meningkatkan ketahanan stok BBM dan LPG menjadi 22 hingga 40 hari, tergantung jenisnya.

“Biasanya ketahanan stok sekitar 20 hari, sekarang sudah kami tingkatkan menjadi 22 hingga 40 hari. Suplai mobile juga disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan di jalur distribusi,” tutur Yuliot.

Selain memastikan kecukupan stok, dia juga melakukan pengecekan kualitas BBM yang terdiri dari Pertalite, Pertamax, serta jenis BBM lainnya di SPBU KM 207 A Tol Palikanci.

"Kami memastikan bahwa kualitas BBM sudah sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian takaran dari nozzle SPBU untuk memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat,” tuturnya.

Menurut Yuliot, setiap pagi telah dilakukan pengecekan, baik warna, berat jenis, maupun dispenser. Untuk volume, ada dua pengecekan, yakni kapasitas 20 liter dan 1 liter.

“Toleransi dari Kementerian ESDM adalah 100, tetapi standar Pertamina 60. Dari hasil pengecekan tadi, hanya 30, jauh lebih baik dari standar yang ada," tandasnya.


Kualitas terjamin

Sementara itu menanggapi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) Pertamina terutama jenis Pertamax, Yuliot  memastikan bahwa pengujian terhadap produk-produk Pertamina rutin dilakukan dan diawasi ketat oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).

"Dengan adanya pengecekan rutin, masyarakat tidak perlu ragu lagi terhadap kualitas BBM yang ada di SPBU Pertamina. Kami di Kementerian ESDM rutin terus meminta laporan dari Pertamina hasil pengecekan oleh BPH Migas dan Lemigas,” tutur Yuliot.

Bahkan pengecekan terhadap BBM ini tidak hanya dilakukan BPH Migas dan Lemigas, tetapi juga dari kementerian dan lembaga lain salah satunya adalah kementerian perdagangan dengan melakukan uji tera.

Pada H-3 atau Jumat (28/3)  Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, melakukan kunjungan kerja ke Kota maupun Kabupaten Cirebon. Sejumlah tempat yang dikunjungi mulai dari SPBU di rest area 207 A tol Palikanci, SPBE Ciayumajakuning  di Jl. Raya Pantura Kanci KM10, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon dilanjutkan kunjungan ke salah satu pangkalan elpiji Jl Raya Kesambi, Kota Cirebon.Terakhir kunjungan dilakukan ke PT PLN UP3 Cirebon.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Patra Niaga, Harsono Budi, menjelaskan untuk konsumsi BBM ada kenaikan di sektor transportasi.

“Per hari ini, kami identifikasi kenaikan sekitar 6% persen untuk konsumsi pertamax dibandingkan dengan periode-periode harian sebelumnya. Demikian juga untuk pertalite ada kenaikan sekitar 5%. Sementara untuk solar transportasi memang turun karena sejak adanya pembatasan truk untuk tidak melalui jalan-jalan utama,” tuturnya.

Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan motoris  di jalur-jalur tol maupun jalur wisata. Masyarakat yang nanti terjebak kemacetan bisa melakukan order BBM melalui call center 135 sehingga memudahkan pengantaran.

“Kami juga memastikan ketersediaan elpiji termasuk melakukan tambahan stok yang diperlukan apabila nanti memang ada lonjakan terutama di dalam masa-masa periode libur hari raya,” tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |