SEORANG remaja berusia 12 tahun menjadi korban penculikan dan penyiksaan di kawasan Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan. Peristiwa terjadi pada Kamis (10/4) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, ketika korban ditemukan di pinggir jalan oleh ibunya setelah menghilang selama dua hari satu malam.
Menurut keterangan dari ibu kandung korban, saat itu anaknya sedang berjalan bersama temannya. Namun, korban ditinggalkan sendirian dan diduga diculik oleh pelaku yang berpura-pura ingin membeli kerupuk. Setelah itu, pelaku memaksa korban untuk ikut bersamanya ke sebuah kos-kosan. Setibanya di lokasi, korban diikat tangan dan kakinya, serta disumbat dengan tisu di mulutnya.
Selama dua hari, korban mengalami penyiksaan yang sangat mengerikan, termasuk dipukul dan dibenturkan kepalanya ke dinding.
"Korban berhasil melarikan diri pada hari Jumat (11/4) dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada orangtuanya," Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Makassar, Makmur, Minggu (13/4).
Menurutnya, saat ini, kondisi korban sangat lemah dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menangkap pelaku yang hingga kini masih buron.
"Mereka juga telah meningkatkan pengawasan di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah hal serupa terjadi lagi," lanjut Makmur.
Pihak Pusat Pelayanan Anak (PPA) telah memberikan penanganan awal kepada korban dan berjanji akan mendukung kebutuhan keluarga korban selama proses pemulihan. Sementara itu, orangtua korban berencana untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah setelah mendapatkan penanganan yang diperlukan.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat, dan diharapkan pelaku segera ditangkap agar keadilan dapat ditegakkan.
Di sisi lain, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, hingga akhir Maret 2025, tercatat sudah terjadi 117 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kira Makssar, Sulawesi Selatan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka. (LN/E-4)