
KEJADIAN kebencanaan di Kabupaten Majalengka pada Maret 2025 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Namun warga tetap diminta untuk waspada terhadap berbagai potensi bencana yang terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Majalengka, jumlah kejadian bencana pada Maret ini tercatat sebanyak 29 kejadian. Jumlah ini menurun dibandingkan Februari 2025 lalu yang mencapai 44 kejadian.
“Kejadian bencana Maret 2025 didominasi banjir dan longsor,” tutur Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan, Selasa (8/4).
Untuk banjir dan longsor sebanyak 11 kejadian dan sisanya berupa bencana yang diakibatkan cuaca ekstrim.
Kejadian bencana di Kabupaten Majalengka berdampak pada 669 warga. Lima warga di antaranya terpaksa harus mengungsi saat bencana terjadi.
Kejadian bencana juga berdampak pada kerusakan 328 rumah warga. Terdiri dari rumah yang rusak ringan sebanyak 20, rumah yang rusak sedang sebanyak 5, rumah yang rusak ringan sebanyak 1 dan rumah yang terendam banjir mencapai 302 rumah.
Selain itu, bencana alam di Kabupaten Majalengka berdampak pada 2 satuan pendidikan dan satu rumah ibadah.
Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Kertajati untuk informasi prakiraan cuaca, masyarakat di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumedang diminta untuk mewaspadai potensi hujan sedang, lebat hingga sangat lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang.