Kawasan Industri Jadi Motor Utama Pertumbuhan Intiland di Awal 2025

1 day ago 7
Kawasan Industri Jadi Motor Utama Pertumbuhan Intiland di Awal 2025 RUPS PT Intiland Development Tbk(Dok. MI)

DIDORONG lonjakan sektor kawasan industri, PT Intiland Development Tbk mencatatkan marketing sales sebesar Rp469,2 miliar pada kuartal pertama 2025. Capaian ini melonjak 84,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menandai kinerja awal tahun yang solid.

Direktur Pengelolaan Aset Intiland, Archied Noto Pradono, menjelaskan, kontribusi terbesar berasal dari penjualan lahan di Batang Industrial Park, Kabupaten Batang, serta unit pergudangan di Aeropolis Technopark, Tangerang. Dari sektor kawasan industri saja, Intiland meraih Rp411,6 miliar—atau naik hampir 400% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia menyatakan bahwa sektor ini menjadi pilar penting dalam mendorong performa perusahaan.

“Kami melihat adanya peningkatan permintaan terhadap lahan industri, seiring dengan pertumbuhan investasi di sektor manufaktur dan logistik. Kami akan fokus dalam pengembangan segmen kawasan industri yang berdaya saing tinggi dengan menyediakan infrastruktur serta fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis,” jelas Archied, Rabu (28/5).

Archied mengatakan, Intiland saat ini mengelola tiga kawasan strategis: Batang Industrial Park, Ngoro Industrial Park di Mojokerto, serta Aeropolis Technopark di Tangerang. Ketiganya diarahkan untuk menjawab pertumbuhan kebutuhan ekspansi pelaku industri, khususnya dari investor asing dan domestik.

Pihaknya optimistis kawasan industri akan tetap menjadi sektor unggulan, terutama dengan dukungan kuat dari kebijakan pemerintah yang pro-investasi.

“Kami optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional. Kami berusaha memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri yang mencari lokasi strategis untuk mengembangkan bisnis mereka,” ujarnya.

Intiland Gelar RUPS, Sahkan Direksi Baru dan Simpan Laba

Selain membukukan kinerja positif, Intiland juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Rabu (28/5) di Intiland Tower, Jakarta. RUPS ini menyetujui enam agenda penting, termasuk pengesahan laporan keuangan tahun buku 2024, perubahan struktur manajemen, serta keputusan penggunaan laba bersih.

Sekretaris Perusahaan, Theresia Rustandi, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh para pemegang saham.

“Pemegang saham menyambut positif rencana strategis Perseroan untuk menghadapi tantangan industri properti yang semakin dinamis. Persetujuan seluruh agenda rapat mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap arah dan strategi bisnis yang dijalankan manajemen,” ujar Theresia.

Salah satu keputusan penting dalam RUPS tersebut adalah perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan keputusan rapat, Dr. Sofyan A. Djalil diangkat menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen, menggantikan Sinarto Dharmawan yang kini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama. Struktur pengawasan diperkuat dengan masuknya Alexander S. Rusli sebagai Komisaris Independen.

Perubahan juga terjadi di jajaran direksi, dengan pengangkatan Archied Noto Pradono sebagai Direktur Utama menggantikan posisi lamanya sebagai Direktur Manajemen Modal dan Investasi. Simon Joseph Wirawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur di anak usaha PT Intiland Grande, turut bergabung sebagai anggota Direksi baru.

Archied menambahkan bahwa penunjukan struktur manajemen baru ini diselaraskan dengan visi pertumbuhan jangka panjang Perseroan.

“Komposisi anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah mempertimbangkan secara cermat pengalaman, keahlian, tata kelola, dan kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” jelasnya.

“Jajaran manajemen bertanggung jawab untuk memastikan strategi, tata kelola, dan proses transformasi berjalan dengan baik, serta lebih fokus dan siap untuk pertumbuhan secara berkelanjutan. Dengan keberagaman latar belakang dan keahlian yang relevan akan memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang dan transformasi bisnis Intiland ke depan,” kata Archied.

RUPS juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 senilai Rp174,7 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp2 miliar ditetapkan sebagai dana cadangan wajib, sementara Rp172 miliar dicatat sebagai saldo laba.

“Mempertimbangkan kondisi perusahaan dan kebutuhan untuk pengembangan usaha, Perseroan memutuskan belum membagikan dividen atas laba tahun 2024,” tandas Archied. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |