Kantor Pos Padang Gelar Operasi Pasar Pangan Murah Jelang Idul Fitri

3 days ago 3
Kantor Pos Padang Gelar Operasi Pasar Pangan Murah Jelang Idul Fitri Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) melihat stok bawang putih yang dijual di PosAgri Operasi Pasar Ramadhan usai meluncurkan program PosAgri Operasi Pasar Ramadhan di Kantor Pos Flora, Fatmawati, Jakarta, Senin (24/2/2025).(ANTARA/MOHAMMAD IQBAL)

KANTOR Pos Cabang Utama Padang menggelar operasi pasar pangan murah guna membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau. Program ini merupakan penugasan dari Pemerintah Pusat dalam rangka mengendalikan inflasi serta menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 H.

Manajer Operasi Pelayanan Kantor Pos Cabang Utama Padang, Zaenudin, menyatakan bahwa harga kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar ini lebih murah dibandingkan harga pasar, sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.

"Kami juga mendistribusikan barang ke 13 kantor unit di seluruh Kota Padang agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya. Harganya lebih murah dengan selisih sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000 dari harga pasar," ujar Zaenudin, Minggu (9/3).

Dalam operasi pasar ini, berbagai komoditas dijual dengan harga yang lebih rendah, antara lain Minyakita Rp14.700 per liter.
Gula konsumsi Rp15.000 per kilogram (kg), bawang putih Rp32.000 per kg.
Daging ayam ras beku Rp34.000 per ekor, daging kerbau beku: Rp75.000 per kg, dan beras SPHP Rp12.300 per kg.
Namun, hingga saat ini, baru tersedia beras SPHP dan Minyakita, sedangkan komoditas lainnya masih dalam tahap koordinasi dengan BUMN penyedia bahan pokok seperti Bulog.

Untuk memastikan distribusi yang merata dan menghindari praktik penimbunan, pembelian bahan pokok dalam operasi pasar ini dibatasi berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP.

Zaenudin menjelaskan bahwa setiap warga hanya dapat membeli dua jenis komoditas dalam jumlah tertentu, misalnya beras maksimal 2 karung (ukuran 5 kg per karung). Dan minyak maksimal 2 liter per NIK.

"Sistem pencatatan ini diterapkan untuk menghindari pembelian berulang dalam jumlah besar. Selain itu, pembelian kolektif juga tidak diperbolehkan untuk mencegah penyalahgunaan," tegas Zaenudin.

Operasi pasar ini berlangsung sejak 24 Februari hingga 29 Maret 2025, dengan jam operasional dari pukul 08.00 - 11.00 WIB setiap hari.

Pemerintah berharap program ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau selama Ramadan dan menjelang Idulfitri.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan stok dan memperluas jenis komoditas yang dijual dalam operasi pasar murah ini," tutup Zaenudin.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |