
HIDUP di rantau tentu jauh dengan orang tua, asing dari sanak keluarga dan terpisah dari kampung halaman. Apalagi saat kuliah di kampus bertepatan dengan bulan Ramadhan ditengah kondisi ekonomi sangat melelahkan.
Karena itu Masjid Jami'k Universitas Syiah Kuala (USK) di Kampus Darussalam Banda Aceh, menyediakan penganan berbuka puasa gratis. Takjil berbuka untuk melegakan lapar dahaga setelah seharian berpuasa itu untuk meringankan beban mahasiswa dan warga miskin lainnya.
"Kasihan mereka yang untuk membayar uang kuliah saja susah. Keadaan di kampung susah, pendapat orang tua tidak menentu. Untuk bertahan hidup diperantauan kuliah, mengejar prestasi ditambah lagi uang papasan. Penganan berbuka ini tak lain adalah sentuhan guru kepada murid, tak ubahnya kerja keras orang tua untuk anaknya" tutur Prof Mustanir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, kepada Media Indonesia, Sabtu (1/3).
Adapun sumber dana itu dari sumbangan para dosen, civitas akademika dan donatur lainnya. Agar lebih terjamin kebersihan dan menghemat biaya, pihak pengurus masjid dan panitia penyelenggara memasak sendiri bebetapa menu berbuka itu.
Walau menu nasi atau kue sangat sederhana dan terbatas sesuai uluran tangan donatur. Tapi paling bagi berarti bagi mahasiswa, apalagi mereka yang merantau jauh dari keluarga.
"Kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak. Siapa saja boleh menikmati dan siapa saja silahkan memberi dan berbagi bersama kami" kata Prof Mustanir yang juga Imam Besar Masjid besar kampus kebanggaan masyarakat Aceh itu.
Untuk awal Ramadhan sekarang, pihak kampus baru menyediakan sekitar 200 hingga 300 paket nasi ditambah kue, kurma dan air manis. Bila lebih banyak lagi donatur sangat mungkin untuk menyediakan lebih banyak lagi dan bisa dimanfaatkan oleh jumlah orang lebih luas dan jangkauan lebih jauh.
Farida Hanum, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengaku sangat bermanfaat kehadiran takjil berbuka di masjid kampus tempat kuliahnya itu. Apalagi aktivitas kuliah ditengah bulan Ramadhan masih berlangsung.
"Ini terbantu tiada terhingga untuk menutupi kebutuhan hidup selama Ramadhan. Karena bagi kedepan mahasiswa tidaklah mengutamakan kemewahan berbuka, tapi yang sangat terasa adalah adanya menu berbuka untuk lendapingi sedikit air manis pelepas lelah. Do'a kami untuk donatur semua, semoga lebih banyak lagi ikut mengulurkan tangan" ujar alumni SMA Sukma Bangsa, asal Kabupaten Pidie itu.