
JOKO Widodo (Jokowi) kembali menjadi perbincangan hangat usai dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun. Dalam beberapa kesempatan wajah Jokowi memang terlihat dipenuhi dengan bercak merah dan kehitaman.
"Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun? Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam. Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya di Twitter, dikutip pada Minggu (6/1/2025).
"Autoimun atau Hiperkortisolisme? Dokter pribadi perlu meresepkan Anti-depresan, deh. Kasihan, beban berbohong 10 tahun, ngga kebayang rasanya," sambung Dokter Tifa dalam cuitannya.
Cuitan dokter Tifa tersebut sontak memicu berbagai reaksi dari netizen. Ada yang ikut menduga bahwa Jokowi mengalami autoimun, ada juga yang mempertanyakan argumen dokter Tifa yang hanya sebatas melihat dari foto saja.
Ternyata Jokowi Alergi
Melihat banyaknya pembahasan soal cuitan dokter Tifa soal dugaan Jokowi Autoimun, pihak Jokowi akhirnya memberikan penjelasan. Kondisi wajah Jokowi yang mengalami kemerahan tersebut dikatakan karena Jokowi tengah mengalami alergi.
Alergi itu yang membuat Jokowi akhirnya tidak bisa menghadiri Upacara Pancasila yang digelar Selasa, 3 Juni 2025 di Jakarta.
Lantas apa penyebab alergi dan cara mengatasinya?
Alergi adalah kondisi saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatu zat alergen yang sebenarnya tidak membahayakan. Zat alergen yang memicu timbulnya alergi pada setiap orang bisa berbeda-beda. Begitu juga dengan reaksi alergi yang ditimbulkan.
Reaksi alergi pada tubuh seseorang bisa muncul dalam tingkat keparahan yang berbeda. Mulai dari yang ringan hingga berbahaya dan mengancam nyawa. Alergi yang parah bisa menyebabkan kematian.
Macam-Macam Alergen
- Debu
- Bulu hewan
- Tungau
- Serbuk sari
- Debu
- Bahan kimia, seseorang bisa alergi terhadap bahan kimia dalam sabun, sampo, dan kosmetik.
- Makanan, beberapa makanan seperti susu, telur, kacang-kacangan, dan makanan laut bisa memicu alergi.
- Obat-obatan, beberapa jenis obat juga bisa memicu alergi yang parah.
Faktor Risiko Alergi
Faktor Genetik
Alergi merupakan kondisi yang umumnya diturunkan atau karena faktor genetik. Seorang anak yang memiliki orangtua alergi memiliki potensi lebih besar untuk juga mengalami alergi.
Faktor Lingkungan
Paparan terhadap alergen yang intensif di lingkungan tertentu bisa membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami alergi.
Sistem Kekebalan Tubuh
Pada kasus alergi, kondisi kesehatan atau sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh pada kekambuhan alergi.
Cara Mengatasi Alergi
Karena kemunculannya terjadi akibat terpapar alergen, cara mengatasi alergi paling baik adalah dengan menghindari alergen. Namun, jika sudah terlanjur mengalami alergi atau alergen sulit dihindari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
1. Konsumsi Antihistamin
Antihistamin adalah jenis obat yang dikonsumsi untuk membantu mengurangi gejala alergi ringan seperti gatal dan bersin.
2. Suntikan Epinefrin (EpiPen)
Pada kondisi alergi yang berat atau sangat parah, suntikan EpiPen sangat dibutuhkan. Suntikan EpiPen bisa menjadi hal yang menyelamatkan nyawa penderita alergi.
3. Imunoterapi (Desensitisasi)
Ini adalah prosedur yang bisa dilakukan dengan arahan dokter, dengan tujuan membuat sistem imun lebih kebal terhadap paparan alergen.
4. Obat-obatan
Kondisi alergi pada setiap orang bisa berbeda-beda, karena itu umumnya dokter spesialis imunologi akan meresepkan berbagai jenis obat lainnya sesuai kebutuhan.
(H-3)