Jokowi Angkat Suara soal Banjir Jakarta, Sebut Akibat Dilewati 13 Sungai

1 week ago 8

BANJIR di wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi karena salah satu alasan kuatnya adalah wilayah itu dialiri 13 sungai yang ditambah pasang air laut atau rob. Dengan demikian, banyaknya bendungan dan juga sodetan sudah dibangun pemerintah belum berhasil meredam banjir.

Penegasan itu disampaikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, ketika dimintai komentar okeh wartawan terkait bencana banjir besar di kawasan Jabodetabek yang baru saja terjadi.

"Ya yang kita harus tahu, bahwa Jakarta itu dilewati oleh 13 sungai. Bukan hanya Ciliwung saja, tetapi 13 sungai seperti Pesanggrahan, Cipinang, Mookervart, dan lain-lain," kata Jokowi.

Pemerintah, sejak dirinya menjabat presiden, sudah banyak membangun infrastruktur pengendali banjir seperti, Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Bogor. Keduanya, menurut Jokowi, merupakan waduk kering untuk menahan air. Tetapi, jika debit airnya terlalu banyak, dua waduk ini tidak akan bisa menampung.

"Sehingga mau tidak mau air harus keluar. Saya memang mendapatkan informasi intensitas hujannya di atas sangat tinggi sekali," kata Jokowi.

Sementara untuk di kawasan Bekasi. Banjir terjadi itu akibat dilewati sungai yang berbeda, yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Karena itu, lanjut Jokowi, banjir di Jakarta dan sekitarnya terjadi, karena memang kedua wilayah itu menjadi tempat turunnya air dari atas lewat sungai-sungai yang disebutkan di atas.

Menurut dia, untuk mengantisipasi banjir Jakarta sldan sekitarnya, pemerintah masih harus bekerja menormalisasi sungai Ciliwung yang kurang 16 km meski sudah membangun Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi dan juga sodetan Ciliwung.

"Harus segera dilanjutkan agar bisa mengurangi. Bahkan setelah Ciliwung rampung, masih ada sungai-sungai lain yang perlu dinormalisasi. Jadi ada 12 sungai lagi yang perlu dinormalisasi. Dan masih ada lagi air laut naik," ungkap Jokowi.

Menurut dia, naiknya permukaan laut setiap tahun berkisar 8-12 cm. Perkiraan satelit NASA, pada tahun 2050-an sepertiga dari Jakarta terkena banjir dari naiknya permukaan air laut dan juga curahan air hujan. Ia pun optimistis, penanganan banjir Jakarta sudah menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. (WJ/E-4) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |