
Pemerintah bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta telah mematangkan rencana operasi pasar dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan itu akan digelar serentak secara nasional sebelum dan selama bulan Ramadan, yang akan dimulai pada 24 Februari hingga akhir Maret 2025.
"Bapak Menteri Pertanian sampaikan bahwa perintah Bapak Presiden untuk menstabilkan dan juga menurunkan harga pangan. Operasi pasarnya nanti bukan hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi melalui keterangan resminya, Kamis (20/2).
Nantinya, harga komoditas yang dijual di operasi pasar akan berada di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Kami ingin masyarakat mendapatkan harga yang baik, harga yang wajar, harga yang sesuai dengan yang sudah diatur pemerintah," sambungnya.
Lebih lanjut, Arief menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan setiap hari mulai 24 Februari sampai akhir Maret mendatang. Unsur-unsur yang terlibat antara lain dinas pangan, dinas perdagangan, dan dinas pertanian di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota serta Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan yang ada di 34 provinsi.
Sementara untuk BUMN yang terlibat antara lain Perum Bulog, ID FOOD ditambah PT Pos Indonesia yang memiliki jaringan 4.500 kantor se-Indonesia. Selain itu juga akan didukung oleh jaringan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk serta 452 Kios Pangan di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.
Pemerintah, tambah Arief, telah menetapkan target kuantitas pangan pokok strategis yang akan digelontorkan dalam GPM Ramadan tahun ini. Untuk minyak goreng MinyaKita total sebanyak 70 ribu kiloliter dengan pembagian Bulog 50 ribu kiloliter dan 20 ribu ton disalurkan oleh ID FOOD. Di sisi lain, untuk gula konsumsi akan didistribusikan total 50 ribu ton dari PTPN sebanyak 43 ribu dan ID FOOD 7 ribu ton.
Untuk komoditas bawang putih akan didistribusikan total 20 ribu ton yang akan dimasifkan oleh 21 pelaku usaha. Untuk daging kerbau beku total 19 ribu ton dari stok PT Berdikari 10 ribu ton dan PT PPI 9 ribu ton. Terakhir, beras sebanyak 100 ribu ton akan didistribusikan Bulog di seluruh Indonesia. Dengan itu, secara keseluruhan total targetnya menjadi 189 ribu ton dalam bentuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah MinyaKita 70 ribu kiloliter.
"Untuk pengawasannya selama Ramadhan, nanti teman-teman Satgas Pangan Polri diharapkan dapat menertibkan supaya harganya sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tidak boleh ada harga yang lebih tinggi daripada harga acuan. Harga petani dan peternak pun tidak boleh terganggu dengan GPM ini. Kita pastikan itu bersama-sama," tegas Arief. (E-3)