
Alfa Rizky Dekanvantana Zulkarnain, warga Jalan Darmo, Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak pagi hari tekun belajar membuat Detailed Engineering Design (DED). Sarjana hukum lulusan Universitas Brawijaya itu bersemangat dalam mengasah kemampuan.
Di depan komputer, difabel daksa tersebut telaten membuat desain infrastruktur menggunakan AutoCAD. Alfa terlihat piawai menyelesaikan tugas sesuai arahan instruktur saat pelatihan pada 13-22 Maret 2025 di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang.
Alfa tertarik mengikuti pelatihan selain meraih kesetaraan, juga ingin berkompeten sehingga bisa bekerja di sektor lain yang lebih cemerlang.
"Saya sekarang kerja sebagai driver ShopeeFood," katanya.
Bagitu juga Ambar Tunjung Retno Kusumaningtyas cekatan dalam menyusun RAB. Ia menyelesaikan desain infrastruktur yang detail dalam waktu singkat.
Begitu juga Susilo Hadi, penyandang disabilitas daksa, merasa bersyukur mendapatkan keterampilan membuat dokumen DED. Pelatihan ini menjadi jejak para difabel dalam meraih asa sukses di masa depan.
"Saya juga lebih percaya diri menggunakan AutoCAD untuk menggambar teknik, yang sangat berguna untuk pekerjaan saya ke depan. Semoga pelatihan seperti ini dapat terus diadakan," tutur Susilo Hadi.
Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Kabupaten Malang,
Eqik Yoga Pratama mengatakan difabel yang menguasai DED akan berdampak luas lantaran memiliki kompetensi.
Itu sebabnya, Eqik mendorong penyiapan sumber daya manusia para difabel sebelum mereka masuk dunia kerja.
"Pintar dulu baru bicara kerja," tegas Eqik Yoga Pratama yang juga mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang.
Menurut Eqik, penyerapan tenaga kerja sangatlah penting. Akan tetapi, terpenting bagi para difabel ialah memiliki kompetensi lebih dulu. "Kompetensi teman-teman tuli harus dipersiapkan sejalan dengan penyiapan SDM. Setelah itu baru bekerja," tandasnya.
Selanjutnya, pemerintah harus fokus pada program membangun kesetaraan bidang pendidikan dan pelatihan, sekaligus membuka lowongan kerja maupun usaha bagi difabel sebagai prioritas. (H-1)
Images