
JEMAAH haji 1446 H/2025 M sudah mulai berangkat menuju Tanah Suci. Kloter pertama sebanyak 393 jemaah telah berangkat pada pada Jumat (2/5) dinihari pukul 00:45 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz (MED) di Madinah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah haji untuk mengatur energi dan menjaga kesehatan saat tiba di Tanah Suci. Menag mengingatkan tujuan utama ialah berhaji, bukan sekadar berziarah. Ia mencontohkan semangat sebagian jemaah mengejar Arba’in, yakni salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi. Banyak jemaah memaksakan diri hingga sakit.
“Jangan sampai karena mengejar Arba’in, akhirnya tidak sanggup menyempurnakan ibadah haji di Makkah,” ujar Nasaruddin dalam keterangan yang diterima, Jumat (2/5).
Menag mengingatkan bahwa Arba’in merupakan ibadah sunah, sedangkan haji adalah wajib. Karena itu, ia meminta jemaah menyimpan energi untuk menghadapi puncak haji, termasuk wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah di Mekah.
"Dalam ibadah, jangan sampai yang sunnah dikedepankan, sementara yang wajib terabaikan. Jagalah kesehatan. Setelah Arafah dan puncak haji selesai, insya Allah kita masih bisa lanjut umrah bagi yang kuat,” pungkasnya.
Senada, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengingatkan seluruh jemaah haji untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk selama berada di Tanah Suci.
“Penuhi seluruh syarat dan rukunnya dengan sempurna, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah dan mendahulukan amalan yang wajib sebelum yang sunah,” kata Hilman.
Ia juga tidak lupa berpesan kepada jemaah untuk selalu menjaga kesehatan fisik agar tetap prima. Itu mengingat adanya perbedaan cuaca dan budaya di Arab Saudi.
“Jaga kesehatan fisik, kemudian jaga pula nama baik jemaah haji Indonesia yang dikenal santun dan disiplin,” sambung Hilman.
Pemerintah Arab Saudi saat ini semakin memperketat jalur masuk ke Tanah Suci. Jemaah haji tidak diizinkan untuk masuk ke Arab Saudi tanpa visa haji. Masyarakat diimbau untuk tidak tergiur dengan beragam iming-iming oknum yang menjanjikan berangkat tanpa visa haji.
“Berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menawarkan jasa tanpa kejelasan untuk menghindari potensi terjadinya penipuan,” tegas Hilman. (H-4)